Siklus Bisa Terulang

Siklus Bisa Terulang
TERANCAM HENGKANG: Pelatih Inter Milan Antonio Conte melewati trofi Liga Europa. Di final (22/8), Inter kalah 2-3 atas Sevilla.  --FOTO: Lars Baron/POOL /AFP
0 Komentar

/logo inter
MILAN – Tak ada gelar yang bisa dipersembahkan allenatore Inter Milan, Antonio Conte, musim ini. Kans meraih trofi Liga Europa pun kandas setelah takluk oleh Sevilla dalam laga final (22/8). Pada final di RheinEnergieStadion, Koeln, itu, Inter kalah dengan skor 2-3.
Sebelumnya, Inter juga hanya menempati posisi runner-up di klasemen akhir Serie A musim 2019/2020. Lalu, tersingkir pada semifinal Coppa Italia. Rentetan kegagalan itu, tampaknya, membuka jalan bagi Conte untuk hengkang.
Nah, jika eks pelatih Juventus, Chelsea, dan Timnas Italia itu hengkang, Massimiliano Allegri disebut bakal menggantikannya. Uniknya, siklus Allegri menggantikan Conte bakal terulang. Ya, Allegri pula yang menggantikan Conte saat mengundurkan diri dari Juve pada 2014.
’’Saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melatih Inter. Suatu kehormatan. Inter harus menatap masa depan dengan atau tanpa saya,’’ ucap Conte seperti dilansir Sky Sport Italia.
Pernyataan Conte terdengar seperti perpisahan. Padahal, kontraknya bersama Samir Handanovic dkk masih berlaku hingga dua tahun lagi. Keputusan mengenai masa depannya pun bakal diketahui beberapa hari lagi. Yakni, setelah dia berdiskusi dengan Presiden Steven Zhang.
Di sisi lain, Liga Europa musim ini menjadi gelar mayor pertama bagi Julen Lopetegui sepanjang karir kepelatihannya yang dimulai pada 2003.
Sebelumnya, dia ’’hanya’’ mengantarkan Spanyol juara Euro U-21 2013 dan Euro U-19 setahun sebelumnya. Keberhasilan tersebut sekaligus menjadikan Sevilla tim tersukses di Liga Europa dengan menyapu bersih enam laga final.
Kesuksesan di Liga Europa musim ini juga menjadi titik balik Lopetegui. Dia dipecat Timnas Spanyol dua hari menjelang Piala Dunia 2018 dimulai. Kemudian, Lopetegui hanya bertahan tiga bulan di Real Madrid sejak 1 Juni hingga 29 Oktober 2018.
Sementara itu, striker Inter, Romelu Lukaku, punya target pribadi pada musim debutnya. Yakni, menyamai produktivitas eks striker Inter, Ronaldo Nazario. Pada debutnya bersama Inter musim 1997/1998, Ronaldo mengoleksi 34 gol. Di musim perdananya pula, Ronaldo berhasil mempersembahkan gelar Piala UEFA (nama lama Liga Europa) untuk Inter.
Faktanya, Lukaku gagal menduplikasi prestasi Ronaldo. Dia gagal membawa Nerazzurri menang atas Sevilla pada final Liga Europa. Ironisnya, justru gol striker asal Belgia itu ”membantu” Sevilla meraih gelar.

0 Komentar