KUNINGAN – Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE, terpilih sebagai salah satu peserta untuk mengikuti pendidikan dalam Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.
Pendidikan akan diselenggarakan selama dua bulan ke depan, mulai 1 September hingga 28 Oktober 2020. Para calon peserta diwajibkan melakukan daftar ulang mulai Kamis-Jumat (27-28/8) di Gedung Lemhannas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 10 Jakarta.
Nuzul Rachdy akan berbaur dengan 38 peserta lainnya dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti pendidikan P3DA XI tersebut. Para peserta merupakan para pejabat daerah, gubernur, bupati/wabup, walikota/wakil walikota, dan juga pimpinan DPRD.
Dari Provinsi Jawa Barat sendiri, terdapat lima pejabat daerah yang terpilih menjadi peserta, yakni Ketua DPRD Jabar Brigjen TNI (Purn) Taufik Hidayat SH MH, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Hj Ineu Purwadewi Sundari SSos MM, Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Nanang Permana SH, Ketua DPRD Kabupaten Bandung H Sugianto SAg MSi, serta Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy SE.
Nuzul menjelaskan, mendapat undangan dari Lemhannas untuk mengikuti pendidikan selama 2 bulan, September-Oktober 2020. Undangan untuk menjadi peserta pendidikan di Lemhannas dia terima sejak tiga pekan lalu.
“Saya harus menyerahkan beberapa persyaratan, biodata dan lain sebagainya. Hasil verifikasi di Lemhannas, saya terpilih ikut menjadi salah satu peserta pendidikan Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI. Waktunya sekitar dua bulan, dari tanggal 1 September sampai 28 Oktober 2020,” jelas Nuzul saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8).
Sebetulnya, kata Nuzul, semua bisa mengikuti pendidikan yang diselenggarakan Lemhannas. Namun karena kuota peserta cukup terbatas, sehingga dilakukan secara bertahap atau per angkatan.
“Saya juga harus mendapatkan izin dari pimpinan. Dan alhamdulillah sudah direkomendasi oleh bupati untuk ikut pendidikan Lemhannas ini,” ujarnya.
Sesuai dengan fungsi Lemhannas, lanjut Nuzul, lembaga non departemen ini memiliki fungsi tugas untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi kader-kader nasional dan bagi calon pemimpin, baik itu regional maupun nasional.
“Materinya sepintas yang saya tahu tentang ketahanan nasional, tentang NKRI, dan mungkin di dalamnya juga ada intelijen dan lain sebagainya,” tutur Nuzul.