JAKARTA – Sebanyak 2,5 juta data pekerja calon penerima subsidi gaji Rp600.000 per bulan selama empat bulan atau total Rp2,4 juta, telah diserahkan BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). Jumlah penerima bantuan subsidi upah (BSU) itu merupakan gelombang pertama.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan, data sebanyak 2,5 juta rekening pekerja tersebut, sesuai kesepakatan dengan Kemenaker. Penyerahan dilakukan secara bertahap untuk mempermudah proses rekonsiliasi, monitoring dan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU.
Dijelaskan Agus, dari target calon penerima BSU 15,7 juta, saat ini telah terkumpul sebanyak 13,7 juta nomor rekening. Data tersebut sudah divalidasi berlapis hingga tiga tahap dan jumlah data yang tervalidasi mencapai 10 juta.
“Dari jumlah tersebut, kami serahkan pada tahap pertama sebanyak 2,5 juta data peserta,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/8).
Gelombang penyerahan data berikutnya akan dilakukan secara bertahap (batch) hingga seluruh rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.
Saat ini, masih terdapat sekitar 2 juta pekerja yang nomor rekeningnya belum diterima BPJAMSOSTEK.
“Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk segera menyerahkan data terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja, paling lambat 30 Agustus 2020,” ujarnya.
Begitu pula dengan nomor rekening yang tidak valid akan dikembalikan kepada perusahaan untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerjanya dan akan dilakukan validasi ulang.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan, BSU tidak akan dibatalkan, hanya ditunda. Yang seharusnya pada Selasa (25/8), kemudian diagendakan akhir bulan bisa dicairkan. Sebanyak 2,5 juta data rekening pekerja sudah diterima pihaknya dan tinggal disalurkan.
“Tidak dibatalkan. Program ini memang kami rencanakan akhir bulan ini bisa transfer ke rekening teman-teman semua,” tegas Ida dalam sosialisasi gerakan pekerja sehat di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Jakarta Utara.
Dikatakan Ida, pada Senin (24/8) BPJAMSOSTEK telah menyerahkan 2,5 juta data rekening calon penerima yang sudah tervalidasi dari 13,7 juta data yang sudah terkumpul.
Pemerintah menargetkan 15,7 juta orang akan mendapatkan subsidi upah untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta itu.