CIREBON – Bantuan dari pemerintah bagi para pekerja yang terdaftar di BPJAMSOSTEK sudah mulai cair. Beberapa pekerja pun memiliki planning penggunaan dana ini berbeda-beda.
Seperti Aini (26), salah satu karyawan swasta ini pun bersyukur telah mendapatkan bantuan berjumlah Rp1,2 juta yang masuk ke rekeningnya kemarin (27/8). Ia pun mulai mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan pembayaran cicilan dan beberapa tagihan paylater. Pembalanjaan online yang sempat dilakukannya beberapa waktu lalu, mulai dibayarkan dengan dana bantuan ini. “Kebetulan tagihan paylater bertepatan. Jadi saya alokasikan untuk bayar beberapa tagihan dan cicilan,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Aini, Aisyah (45) pekerja yang juga ibu rumah tangga ini lebih memilih mengalokasikan dana ini untuk membeli kebutuhan pokok. Di samping itu, ia juga mengalokasikan sebagian untuk kebutuhan sekolah anak dan kebutuhan lainnya.
“Kebetulan anak saya masuk bangku kuliah tahun ini. Saya keep juga sebagian dana untuk kebutuhan kuliahnya nanti,” terangnya.
Sedangkan Azis (33) mengaku mulai mengalokasikan dana bantuan yang ia terima untuk bahan makanan pokok. Kemudian pembayaran cicilan, juga sebagian ia siapkan untuk pembayaran listrik. Pasalnya, ia mengaku pembayaran listrik dalam beberapa waktu terakhir kerap naik turun. “Kadang listrik naik Rp100 hingga Rp200 ribu. Jadi saya juga sisihkan untuk keperluan ini, di samping untuk membeli barang elektronik yang sudah rusak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Cirebon, Bakti Artanta berpesan untuk dana yang diberikan pada setiap pekerja yang terdaftar di BPJAMSOSTEK ini, agar dilakukan sebaik mungkin sesuai skala prioritas kebutuhan. “Segala bantuan yang diterima oleh masyarakat, tentu saja penggunaan prioritasnya harus pada mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tukasnya.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto menjelaskan, 2,5 juta pekerja ini merupakan gelombang pertama dari total 10,8 juta nomor rekening yang sudah tervalidasi oleh BPJAMSOSTEK. Gelombang berikutnya, untuk transfer dana BSU akan segera dilakukan secara bertahap hingga seluruh rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.
Menurut Agus, pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk menyerahkan data terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja. Begitu pula dengan nomor rekening yang tidak valid, pihaknya kembalikan kepada perusahaan untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerjanya dan akan dilakukan validasi ulang.