MAJALENGKA– Ketua umum Satgas Penanggulangan Covid-19 kabupaten Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd prihatin dengan melonjaknya kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Majalengka karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. “Saya meminta semua pihak untuk ikut andil dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Majalengka dengan tidak bosan untuk menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Menurut Karna, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Majalengka bukan lagi imported case atau berasal dari luar daerah, tetapi sudah transmisi lokal seperti di beberapa Kecamatan di Majalengka. “Ini harus dicegah oleh kita semua dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir,” tandasnya.
Kemarin, bupati menggelar video conference bersama para kepala puskesmas, para camat, para kapolsek dan para danramil se-Kabupaten Majalengka di ruang Setda Majalengka. Kegiatan tersebut juga didampingi Sekretaris Daerah Drs H Eman Suherman MM, Kepala Pelaksana BPBD Drs Agus Permana MP, Kepala Dinas Kesehatan H Alimudin SSos MM dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Raden Muhamad Umar Ma’ruf SSos MSi.
Menurut Karna, daya jelajah penyebaran virus ini sudah sangat luar biasa karena banyak yang positif tidak mengalami gejala seperti pada umumnya.
Disamping itu juga saat ini telah terjadi peningkatan jumlah kasus yang terus merangkak naik dalam beberapa bulan terakhir.
Jika Maret sampai Juli lalu Majalengka hanya memiliki 7 kasus positif Covid-19, tetapi setelah dibuka Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) lonjakannya terus meningkat tajam dan saat ini sudah mencapai 58 orang positif.
Karna menjelaskan, di Kabupaten Majalengka kasus imforted case virus Corona itu selain terjadi pada individu juga terbagi ke dalam beberapa klaster, yakni Pamekasan Madura menimpa orang Malausma.
Klaster Medan menimpa Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas DP3KB bersama keluarganya. Kemudian, klaster rumah sakit di Cirebon yang menimpa perawat, dokter, dan tenaga kesehatan.
“Selanjutnya klater Brebes menyerang warga Sindangkasih Majalengka dan klaster Semarang menyebar warga Kecamatan Leuwimunding,” jelasnya.
Kebijakan saat ini, Satgas Penanggulangan Covid-19 memberlakukan isolasi mandiri bagi warga yang terkonfirmasi positif yang tidak mengalami gejala. Sedangkan yang memiliki penyakit penyerta dan perlu dirawat disediakan ruang isolasi di dua rumah sakit di Kabupaten Majalengka.