KBM Tatap Muka Terancam

KBM Tatap Muka Terancam
BELUM TATAP MUKA: Para siswa SDN Tersana 1 Kecamatan Sukagumiwang sedang mengambil tugas ke gurunya kelasnya masing-masing, kemarin. Pihak sekolah belum menerapkan KBM tatap muka. FOTO: ANANG SYAHRONI/ RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

SUMBER – Peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon mengancam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang akan segera dilaksanakan. Sebab, berkumpulnya siswa dalam jumlah banyak dalam satu tempat, dikhawatirkan rawan terpapar Covid-19.
Terlebih, saat ini, di Kabupaten Cirebon hampir setiap hari ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu terjadi selama setengah bulan terakhir, dangan angka yang cukup besar.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon tak mau gegabah. Mereka yang saat ini sudah melakukan kajian terkait skema pelaksanan KBM tatap muka, masih menunggu izin dan rekomendasi pelaksanaan dari lembaga terkait.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdulah Anwar menuturkan, pihaknya masih belum memastikan pelaksanaan KBM tatap muka dilaksanakan karena keputusan akhir ada pada izin atau rekomendasi Gugus Tugas, berkaitan dengan situasi dan kondisi penyebaran Covid-19. “Belum kita pastikan. Saat ini masih tunggu izin atau rekomendasi dari Gugus Tugas. Kalau kata Gugus Tugas oke, baru bisa kita laksanakan KBM tatap muka. Kalau beluma ada izin atau rekomendasi, tentu tidak akan kita lakukan KBM tatap muka,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid SD Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto belum bisa memberikan penjelasan secara detil dan rinci karena saat ini ia sedang berada dalam perjalanan dinas luar kota. “Saya masih di luar kota. Untuk perkembangannya, nanti saya tanyakan dulu,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg menyebut, pembukaan KBM tatap muka rencananya di akhir bulan Agustus 2020. Itu pun hanya diberlakukan untuk wilayah yang masuk kategori level Zona Hijau saja.
“Kalau rencana sih, KBM tatap muka akan segera kita buka, namun dengan beberapa syarat. Di antaranya, penerapan protokol kesehatan secara ketat. Kita masih menunggu hasil kajiannya, apakah bisa dieksekusi atau tidak kebijakan ini,” ungkapnya. (dri)

0 Komentar