Data yang berhasil dihimpun Radar, empat kasus baru tersebut tercatat sebagai kasus ke-187 sampai dengan kasus ke-190. Keempatnya berasal dari empat wilayah berbeda.
Untuk kasus ke-187 adalah kasus yang menimpa seorang perempuan berusia 28 tahun warga Kecamatan Sumber. Saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Cirebon. Untuk kasus ke-188 juga menimpa seorang perempuan berusia 40 tahun warga Kecamatan Talun. Saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon.
Untuk kasus ke-189 adalah seorang laki-laki berusia sekitar 33 tahun warga Kecamatan Kedawung, dan kasus ke-190 adalah perempuan berusia 38 tahun warga Kecamatan Gunung Jati yang saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Cirebon
Kabag Humas Pemkab Cirebon, Nanan Abdul Manan SSTP MSi mengatakan, pihaknya terus melakukan swab test masal untuk mencari dan mendeteksi warga yang terpapar Covid-19. Saat ini, Pemkab Cirebon sudah mengambil 13.677 specimen untuk RT PCR.
“Ada penambahan kasus di Kabupaten Cirebon, tapi perlu diketahui penambahan ini ditemukan karena kita masif melakukan swab test. Pada prinsipnya, kita temukan sebanyak mungkin kasusnya untuk kemudian dilakukan proses penyembuhan agar tidak menular. Ini upaya kita dalam melakukan pencegahan Covid-19,” ungkapnya.
Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Majalengka, H Alimudin SSos MM MMKes mengatakan, ada tambahan dua kasus positif yang masing-masing diketahui dari Kecamatan Argapura dan Kasokandel. Untuk terkonfirmasi asal Argapura itu bekerja sebagai wiraswasta di Sulawesi.
“Sehingga kemungkinan merupakan kluster sana (Sulawesi). Sementara untuk kasus di Kasokandel adalah masyarakat biasa yang sedang dirawat di RSUD,” katanya kepada Radar, Kamis (27/8).
Pihaknya masih mendalami interaksi pasien tersebut berasal dari mana. Pasalnya, informasi yang didapat bahwa status riwayat perjalanannya sulit dilacak. Diduga kuat yang bersangkutan atau pasien asal Kecamatan Kasokandel ini terpapar di Majalengka atau transmisi lokal.
Meski demikian, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka ini mengungkapkan, pasien tersebut sebelumnya pernah kedatangan oleh ‘besan’ asal dari Kabupaten Kuningan.
“Transmisi lokal ini mulai sulit melacaknya. Karena sebelumnya pasien asal Kasokandel itu tidak pernah bepergian ke luar daerah. Sehingga diduga kuat dari transmisi lokal,” jelasnya.
Muncul Kluster RS Swasta di Kabupaten Cirebon

