CIREBON – Pemerintah telah memberikan subsidi Covid-19 kepada para pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta. Sayangnya, guru honorer hingga saat ini belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Guru honorer kecewa dan merasa dikesampingkan oleh pemerintah.
Ketua Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FHPTK) Kabupaten Cirebon, Soleh Abdul Gofur mengatakan, pihaknya beserta guru honorer lain merasa kecewa karena tidak adanya bantuan apapun dari pemerintah.
“Saya heran, pekerja malah diberikan bantuan. Kami yang bertugas mencerdaskan anak bangsa justru merasa disepelekan oleh pemerintah,” ujarnya kemarin.
Soleh menyatakan, hingga saat ini, seluruh guru honorer belum ada yang diberi bantuan apapun selama pandemi Covid-19. “Kami, dari awal pandemi Covid-19, sampai saat ini belum pernah ada satu pun bantuan dari pemerintah,” tuturnya.
Guru honorer sangat merasakan dampak ekonomi dari adanya pandemi Covid-19. “Kami sangat terdampak sekali. Honor kami sama sekali jauh di bawah UMR, tapi harus menanggung kondisi ekonomi yang sedang krisis. Kalau gaji guru honorer di atas UMR, mungkin masih mending,” keluhnya.
Untuk gaji sebagai guru honorer, Soleh mengakui haknya itu terpenuhi. “Kalau gaji alhamdulillah terpenuhi dan tidak telat. Tapi gaji di bawah UMR, tetap saja guru honorer dirugikan,” ungkapnya.
Soleh kecewa dengan sikap pemerintah yang memang terkesan mengesampingkan guru honorer. “Presiden berulangkali dan sering membahas pendidikan di tengah Covid-19. Namun sayangnya, dari semua bahasan, tidak ada keputusan untuk mengeluarkan bantuan bagi guru honorer,” ujarnya. (den)
Pekerja Dapat Subsidi, Guru Honorer Menjerit
