Perdagangan Masih Jadi Penopang Ekonomi Kota Cirebon

0 Komentar

CIREBON – Secara Nasional Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi di Kuartal II (Q2) mengalami kontraksi sebesar -5,32 persen untuk nasional dan -5,98 persen untuk Jawa Barat. Di Cirebon sendiri kontraksi serupa pernah terjadi hingga menginjak -5 persen di tahun 1998.
Meski secara nasional ekonomi mengalami kontraksi, namun sesungguhnya masing-masing wilayah memiliki sektor yang berkontribusi tertinggi terhadap struktur ekonomi wilayahnya.
Misalnya, ekonomi nasional sektor ekonomi yang memiliki kontribusi tertinggi yakni Industri (19.87 persen), Pertanian (15,46 persen), Perdagangan (12,84 persen), dan Konstrukri (10,56 persen). Sedangkan Jabar struktur ekonominya dikuasi oleh Industri (40,10 persen), Perdagangan (14,56 persen), Pertanian, dan Kontruksi (8,10 persen).
Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri mengungkapkan, Cirebon yang terbilang unik, karena dikuasai oleh 5 sektor seperti Perdagangan (31,54 persen), Transportasi (11,61 persen), Keuangan / Perbankan (11,31 persen), Industri (10 persen), dan Konstruksi (10 persen). “75 persen ekonomi Kota Cirebon dikuasai oleh 5 sektor ini, cukup besar. Itulah yang menjadikan Kota Cirebon unik,” kata Joni, kepada Radar Cirebon, Kamis (27/8).
Bila melihat pertumbuhan ekonomi di Q2 YoY April hingga Juni 2019 ke April hingga Juni 2020 pertumbuhan cenderung negatif. Namun masih ada yang tumbuh positif. Meski begitu karena banyak sektor cenderung negatif, menyebabkan kurva tetap tertarik ke bawah (negatif).
Dilihat dari kontribusi sektor perdagangan yang sangat tinggi sebesar 31,54 persen terhadap ekonomi di Cirebon. Justru di Q2 ini secara nasional, sektor perdagangan mengalami kontraksi.
Di nasional sektor pedagangan mengalami kontraksi sebesar -6,71 persen dan Jabar mengalami kontraksi sebesar -11,15 persen. Transportasi yang juga menjadi penyumbang share tertinggi kedua terhadap ekonomi Kota Cirebon yakni sebesar 11,61 persen. Nyatanya di Q2 ini secara nasional dan Jabar pun mengalami kontraksi.
Kontraksi yang dialami sektor transportasi di Q2 secara nasional ini sebesar -29,22 persen dan Jabar sebesar -18,19 persen. Kemudian untuk sektor konstruksi yang turut memberikan share sebesar 10 persen terhadap ekonomi Kota Cirebon juga mengalami kontraksi di Q2 secara nasional maupun Jabar.
Joni mengungkapkan, kontraksi di Q2 sektor konstruksi sebesar -7,37 persen secara nasional dan -6,76 persen di Jabar. Namun, untuk sektor penyedia akomodasi makan dan minum sebenarnya terjadi pertumbuhan di Q2. Sayangnya, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon masih terbilang kecil yakni sebesar 5,29 persen saja.

0 Komentar