KUNINGAN – Setelah cukup lama siswa belajar daring dan luring di rumah lantaran untuk mencegah penyebaran Covid-19, Dinas Pendidikan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan akhirnya mengambil keputusan untuk menggelar simulasi belajar tatap muka. Jika sebelumnya hanya beberapa sekolah saja yang melakukan simulasi, kali ini pihak Disdikbud menginstruksikan agar seluruh SD dan SMP di Kabupaten Kuningan melakukan simulasi belajar tatap muka di sekolah. Kegiatan ini rencananya serentak digelar Senin (31/8) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Disdikbud Kuningan Drs H Uca Somantri MSi melalui Kabid Pembinaan SMP Abidin MSi membenarkan jika Disdikbud akan menggelar simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka Senin mendatang. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan surat yang berisi permintaan kepada pihak sekolah untuk mempersiapkan kegiatan simulasi belajar tatap muka.
“Rencananya, simulasi ini akan digelar hari Senin mendatang. Kami sudah mempersiapkan surat untuk seluruh SMP baik negeri maupun swasta. Dalam surat itu juga tercantum apa saja yang harus dipersiapkan oleh pihak sekolah,” terang Abidin kepada Radar di ruang kerjanya, kemarin (27/8).
Abidin menjelaskan, seluruh SD maupun SMP wajib melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Untuk mekanisme yang akan diterapkan pada saat simulasi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Sebab yang memahami betul kemampuan sekolah dan peserta didik adalah sekolah. Misalnya apakah ketika proses simulasi belajar tatap muka siswa dibagi menjadi beberapa shift, itu sepenuhnya wewenang pengelola sekolah.
“Ya kami menyerahkan sepenuhnya kepada pengelola sekolah. Apakah nantinya siswa satu kelas dibagi shift pagi dan siang, atau malah selang satu hari. Nanti yang mengatur hal ini pihak sekolah,” tegas Abidin.
Dia menambahkan, dari hasil survei ke seluruh SMP negeri dan swasta, pada prinsipnya pihak sekolah sudah siap menyelenggarakan belajar tatap muka. Dari hasil pemantauan itu diketahui jika berbagai fasilitas pendukung seperti masker, tempat cuci tangan, hand sanitizer dan ruang kelas yang tempat duduknya sudah diubah, ternyata sudah dipersiapkan oleh pihak sekolah. Apalagi Disdikbud sendiri sudah menyerahkan masker dan sabun untuk cuci tangan kepada sekolah-sekolah.