INDRAMAYU-Bakal calon Bupati Indramayu H Daniel Muttaqien Syafiuddin dan H Dedi Wahidi (Dewa), bakal bersaing ketat di Pilkada Indramayu 9 Desember 2020.
Dua anggota DPR RI asal Kabupaten Indramayu yang sama-sama duduk di Komisi V ini menjadi kandidat terkuat, berdasarkan hasil survei dan analisis Citra Komunikasi LSI pada bulan Agustus 2020.
Pengumpulan data yang dilakukan LSI pada 24-26 Agustus 2020, menggunakan metode multistage random sampling terhadap 440 responden, dengan margin error 4,8%, melalui tatap muka responden menggunakan kuisioner. Survei dilakukan di 31 kecamatan 317 desa.
Hasilnya, dari 10 nama bakal calon bupati yang disurvei, posisi teratas (tiga besar) ditempati Daniel Muttaqien dengan 25,0%, H Dedi Wahidi dengan 20,2%, dan Toto Sucartono 13,6%.
Sementara untuk hasil survei terhadap 10 pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, pasangan Daniel Muttaqien Syafiuddin-H Taufik Hidayat menempati posisi teratas dengan 25,0%. Kemudian disusul pasangan H Dedi Wahidi-Hj Amy Anggraeni 21,1%, dan pasangan Toto Sucartono-Deis Handika dengan 12,7%.
LSI juga mencatat data tingkat pengenalan masyarakat terhadap bakal calon bupati. Hasilnya, untuk posisi 3 besar 76,1% masyarakat mengenal Daniel Muttaqien, 48,9% mengenal H Dedi Wahidi, dan 48,4% mengenal H Taufik Hidayat. Tingkat pengenalan ini ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat kesukaan.
Daniel Muttaqien dengan tingkat pengenalan 76,1% ternyata tingkat kesukaannya hanya 67%. Sementara H Dedi Wahidi dengan tingkat pengenalan 48,9%, tingkat kesukaannya justru mencapai 76%. Kemudian Taufik Hidayat dengan tingkat pengenalan 48,4%, tingkat kesukaannya 69%.
Salah seorang kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jaenudin mengatakan, berdasarkan hasil survei dan analisis LSI tersebut, H Dedi Wahidi berpeluang besar untuk bisa merebut kursi Indramayu 1. “Kalau saya analisa hasil survei LSI secara komprehensif, posisi Dedi Wahidi di atas angin dan sangat mungkin akan menang,” tegas mantan anggota DPRD Indramayu ini penuh semangat.
Dikatakannya, hasil survei yang menempatkan H Dedi Wahidi dibawah Daniel Muttaqien dari sisi pengenalan atau popularitas, merupakan hal yang wajar dan tidak perlu ditakuti. Pasalnya, sampai saat ini H Dedi Wahidi memang belum mengenalkan diri kepada masyarakat dengan memasang baliho maupun promosi di media social atau media lainnya. Sementara Daniel, foto dan balihonya sudah terpasang dan terpampang dimana-mana. Ia yakin, ketika Dedi Wahidi bergerak melakukan sosialisasi, maka popularitasnya langsung meningkat.