CIREBON – Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon memutuskan bakal tetap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dalam waktu dekat. Namun pelaksanaan KBM tersebut, tidak dibuka secara menyeluruh dan hanya dilakukan di tiga wilayah zero kasus Covid-19.
Sesuai data dari Dinkes Kabupaten Cirebon, ada tiga kecamatan dari total 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon yang sampai saat ini zero kasus terkonfirmasi Covid-19. Hal itulah yang menjadi bahan pertimbangan Dinas Pendidikan untuk melakukan simulasi di wilayah tersebut.
Kabid SD Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto saat ditemui Radar mengatakan, tiga kecamatan tersebut adalah Waled, Greged dan Pangenan. Semuanya ada di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Sampai sejauh ini, ketiga wilayah tersebut nihil kasus terkonfirmasi positif Kabupaten Cirebon.
“Kita akan lakukan simulasi di tiga wilayah ini. Tentu tidak semua sekolah kita buka. Hanya beberapa saja dan hanya tingkatan sekolah dasar saja. Itu pun tidak semua. Hanya siswa dari kelas 1 sampai kelas 3 saja,” ujarnya, kemarin.
Menurutnya, selama masa simulasi dan uji coba, pihaknya akan melakukan pengawasan dan penerapan secara ketat pelaksanaan protokol kesehatan dengan melibatkan Dinkes dan Satpol PP Kabupaten Cirebon.
“Jadi saya ulangi. Rencananya, hanya untuk siswa dari kelas 1 sampai 3 saja. Nanti kita atur skema pembelajarannya. Termasuk durasi jam pelajarannya,” imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Roni ini berharap, pelaksanaan KBM tatap muka di tiga wilayah tersebut bisa segera dilaksanakan. Namun sebelum pelaksanaan, pihaknya akan memastikan semua protokol kesehatan sudah dilaksanakan dengan baik. Sehingga, murid-murid yang belajar aman dari paparan Covid-19. Ia menargetkan, simulasi pelaksanaan KBM tatap muka untuk tingkat SD bisa dilakukan dalam satu sampai dua hari mendatang.
“Untuk tenaga pendidik kebetulan beberapa waktu lalu sudah dilakukan swab test untuk guru kelas 1 dan 2 sewaktu akan dilaksanakan program bulan imunisasi anak sekolah. Ini tentu nilai plus karena guru-guru yang nanti akan bertugas sudah dilakukan swab test,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes saat ditemui Radar mengatakan, pihaknya akan terlibat aktif dalam simulasi tersebut. Jika berhasil, tentu hal itu akan menjadi pilot project pelaksanaan dan penerapan protokol kesehatan yang akan diterapkan di seluruh sekolah di Kabupaten Cirebon.