INDRAMAYU- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu dan nasional terus bertambah. Hal itu yang membuat orang tua siswa masih khawatir jika belajar tatap muka diberlakukan. Sejumlah orang tua siswa meminta dinas terkait tetap memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Salah satu orang tua siswa, Heryana (48) mendukung proses pembejaran dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas dilakukan secara jarak jauh, meskipun sebagai orang ingin kembali dengan tatap muka. Bahkan, dirinya sebenarnya juga ingin KBM secara tatap muka. Namun, jika melihat perkembangan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah, dirinya merasa khawatir jika kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara tatap muka.
“Saya sebenarnya ingin KBM tatap muka tetapi kondisi saat ini kasus positif Covid-19 terus meningkat. Saya jadi khawatir sendiri jika KBM tatap muka diberlakukan,” ujarnya yang memiliki anak yang belajar di tingkat SLTP ini kepada Radar, Selasa (1/9).
Menurut Heryana, PJJ merupakan langkah yang harus diterapkan dalam situasi saat ini karena bisa menghindari terjadinya penyebaran virus corona di lingkungan sekolah, dan keluarga. “Kalau belajar di rumah, orang tua bisa mengawasi anaknya, sehingga baiknya PJJ terlebih dahulu sampai dirasa aman,” pintanya.
Hal senada dikatakan Candra (36). Dia lebih menyetujui KBM tetap dilaksanakan secara jarak jauh baik secara daring ataupun luring. Hal itu, dapat membatasi ruang gerak siswa di luar sekolah dan rumah, di masa pandemi Covid-19. “Jangan sampai sekolah jadi klaster baru penyebaran virus corona,” katanya.
Diakui Candra, sebagai orang tua sangat ingin kegiatan belajar dilakukan secara tatap muka, agar transfer ilmu pengetahuan bisa secara langsung, antara guru dan murid, dan kegiatan belajar tidak terbatas. “Sebenarnya secara daring terbatas sekali, termasuk penyediaan kouta internet orang tua. Tetapi belajar daring atau PJJ merupakan langkah efektif untuk menghindari penyebaran corona,” ujarnya. (oni)