CIREBON – Meski penerapan parkir non tunai telah diberlakukan, namun dalam dalam pelaksanaanya pengendara banyak yang belum terbiasa. Pembayaran non tunai masih dianggap merepotkan. Masyarakat masih merasa asing membayar parkir dengan cara scan QR Code.
Ada 11 juru parkir di Jalan Pagongan yang mendapatkan QRIS berbentuk lanyard dan berseragam biru khusus. Mereka bertugas melayani pembayaran parkir non tunai dengan QRIS.
Penerapkan pembayaran non tunai, selain untuk menhilangkan kontak langsung di era pandemi juga mendorong terwujudnya Cirebon sebagai Smart City. Dalam penerapannya di lapangan, baru beberapa masyarakat yang menggunakan akses non tunai saat membayar parkir.
Salah seorang warga, Apandi (35) yang memarkirkan kendaraanya di Jalan Pagongan mengatakan, penerapan pembayaran non tunai di bidang parkir sebenarnya cukup bagus. Hanya saja, dirinya mengaku belum terbiasa menggunakan pembayaran non tunai. “Belum punya akunnya, jadi bayarnya tunai saja. Lebih cepat,” ungkapnya.
Warga lainnya, Gede Agung juga belum terbiasa dan baru tahu ada ruas jalan yang bisa parkir non tunai. Biasanya saat membayar parkir, cukup menurunkan kaca mobil dan mengeluarkan uang. Dengan sistem non tunai, tentu pembayaran tidak bisa dengan cara itu. Mesti scan dulu, baru meninggalkan ruang parkir.
Salah satu juru parkir, Wasika mengakui minat pengendara untuk membayar parkir menggunakan pembayaran non tunai masih minim. Sejak diluncurkan, Selasa (25/8) pekan lalu, dirinya hanya beberapa kali saja menerima pengendara yang bayar parkir dengan pembayaran non tunai. “Sejak dibuka, baru 3 kali. Pengendara lebih sukanya tunai karena lebih praktis,” ungkapnya.
Ia pun mengaku sempat mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan. Saat memberikan layanan pembayaran non tunai, kode QRIS yang ia gunakan cukup lama untuk bisa di-scan, karena jaringan seluler yang sedang kurang bagus. Tak pelak, suara klakson dari pengendara lain pun langsung bersahutan.
“Itu di hari pertama. Sempat bikin macet jadi yang lewat, pada marah karena bayarnya lama. Kalau sekarang sudah lancar,” katanya.
Menurut Wasika, tarif antara bayar tunai dengan non tunai sebenarnya sama saja. Hanya alasan kepraktisan saja yang membuat pengguna jasa parkir memilih untuk bayar tunai.