CIREBON – Revitalisasi Pasar Kanoman masih dalam tahapan penjajakan memorandum of understanding (MoU). Belum ada titik terang, kapan pembangunan akan dilaksanakan. Kendati demikian, proses menuju revitalisasi oleh investor diklaim terus berjalan sesuai yang diharapkan.
Direktur Operasional Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan, Maman Suryaman mengungkapkan, dalam waktu dekat PT Tarumas Baja Nusantara akan menghadap walikota.
Perusahaan dari Bali tersebut rupanya masih ada kaitannya dengan investor sebelumnya yang berasal dari Jakarta. “Dalam waktu dekat menghadap walikota,” kata Maman, kepada Radar Cirebon.
Kendati demikian, sudah ada kemajuan dari sisi draft perjanjian kerja sama. Sebab, sudah dibahas tim terkait termasuk Bagian Hukum dan Pemerintahan Sekretariat Daerah. Selanjutnya tinggal finalisasi.
Ditargetkan, akhir September MoU sudah rampung. Dan pelaksanaan revitalisasi diperkirakan memakan waktu setidaknya 1,5 tahun.
Selama revitalisasi tersebut, pedagang di Pasar Kanoman akan dipindahkan ke pasar darurat. Namun belum diketahui lokasi yang akan menjadi pasar sementara. Ada tiga opsi yang mengemuka saat ini, yakni di area Jl Winaon dan sekitarnya, Terminal Dukuhsemar dan Lapangan Kesenden.
Menurut rencana, pembangunan Pasar Kanoman anggarannya mencapai Rp69 miliar. Semuanya dari investor. Pada desain awal, lantai 1 akan digunakan untuk area parkir. Kemudian ada jalan khusus mobil naik ke lantai 2 untuk keperluan bongkaran barang seperti kain dan baju yang memang diproyeksikan di lantai 2.
Total areal Pasar Kanoman yang akan dibangun mencapai 8-9 ribu meter persegi. Rencananya kios dan los yang dibangun sekitar 1.800. Jumlahnya hampir sama dengan sekarang. Hanya saja selama ini yang terisi hanya 1.500.
Setelah selesai dibangun, kios dan los akan dipasarkan oleh pihak ketiga. Sedangkan, pengelolaanya tetap oleh Perumda Pasar, dengan sistem bangun serah guna.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Kanoman, Kuswa mengaku belum mendapat informasi lanjutan dari Perumda Pasar Berintan.
Terkait rencana revitalisasi, Kuswa mengaku, secara pribadi sangat mendukung. Diharapkan dengan bangunan yang telah diperbaiki, dapat memberikan suasana yang lebih nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
Sedangkan untuk rencana relokasi pasar darurat ke Lapangan Kesenden, dinilai terlalu jauh dari Pasar Kanoman. Tapi, lantaran tidak ada pilihan sepertinya pedagang harus menerima apa adanya. “Seperti dulu waktu pasar Jagasatru renovasi kan awalnya pada menolak dipindah sementara ke Dukuhsemar, tapi akhirnya pedagang mau tidak mau mesti menjalani. Kalau di sini responsnya seperti apa, saya belum berbicara sama pengurus dan pedagang lain,” paparnya. (abd)