KUNINGAN – Target penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Kuningan, nampaknya belum sesuai harapan hingga memasuki September 2020. Hal ini diduga akibat dampak yang ditimbulkan adanya pandemi Covid-19 khususnya di Kabupaten Kuningan, sehingga berimbas terhadap banyaknya desa-desa yang belum melunasi PBB. Namun Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Kuningan tetap optimistis jika di akhir tahun ini, target PBB yang dibebankan akan tercapai 100 persen bahkan bisa lebih.
Hal ini tidak terlepas dari antusiasnya masyarakat untuk membayar pajak khususnya PBB. Bahkan ada sebanyak empat kecamatan dinyatakan lunas dalam kewajiban masyarakatnya untuk membayar PBB. “Kami yakin jika target PBB akan tercapai saat memasuki akhir tahun. Apalagi masyarakat sangat merespons untuk membayar PBB. Sejauh ini, peran dari pemdes dan kecamatan juga sangat bagus. Di samping itu, untuk memantau pembayaran PBB, staf kami ditugaskan di eks kawedanan,” terang Kabid Pendapatan II Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kuningan, Diding Wahyudin MSi didampingi Kasubid Pendataan Tony Purwanto dan Kasubid Pemungutan PBB dan PBHTB Didi Sukardi kepada Radar, kemarin (3/9).
Namun Diding tak memungkiri jika masih banyak juga masyarakat di sejumlah kecamatan yang belum memenuhi kewajiban untuk membayar PBB. Hal ini tak lain kondisi ekonomi saat ini cukup terpukul adanya wabah Covid-19. Hampir di semua sektor, laju perekonomian warga terdampak akibat virus yang menyebar sangat cepat. Alhasil, berbagai kebijakan pemerintah daerah terpaksa diberlakukan yang sedikit banyaknya menghambat sendi-sendi roda perekonomian rakyat.
Menurut dia, tak sedikit pula warga Kuningan yang kembali pulang kampung akibat dirumahkan oleh perusahaan tempat bekerja. Tentunya, kondisi ekonomi masyarakat semakin sulit dengan pendapatan yang tidak menentu. Sejumlah kendala itulah yang membuat penerimaan PAD sektor PBB turun sekitar 18 persen dari tahun sebelumnya.
“Jika di tahun 2020 pada bulan Agustus capaian pemasukan PBB mencapai 86 persen, pada tahun ini di bulan yang sama baru mencapai 68 persen,” imbuhnya.
Dia menambahkan, penerimaan PAD dari sektor PBB tahun ini belum sesuai harapan. Bahkan cenderung menurun dari tahun sebelumnya sekitar 16 persen. Pihaknya memaklumi kondisi ini lantaran masyarakat masih dirundung pandemi Covid-19.