Angkat Kearifan Budaya Lokal

0 Komentar

KUNINGAN– Suasana kawasan wisata Waduk Darma Kuningan tampak berbeda dari hari biasanya. Objek wisata Waduk Darma terlihat lebih meriah, sebab terdapat alunan musik tradisional yang dimainkan para pegiat seni daerah. Seratusan pegiat seni budaya dan sejarah berkumpul di Waduk Darma. Mereka mementaskan aneka jenis seni serta pameran seni rupa.
Tak hanya itu, kemeriahan juga terlihat melalui pementasan pencak silat yang diperagakan anak-anak hingga dewasa. Sekaligus beragam kerajinan tangan hasil karya para seniman turut dipamerkan, seperti miniatur kapal, mobil, pesawat dan rumah berbahan bambu. Serangkaian kegiatan itu merupakan bentuk inisiatif para pegiat seni budaya dan sejarah, sekaligus pengukuhan pengurus di tingkat desa. Mereka tergabung dalam Paguyuban Sundawani Wirabuana Kuningan.
Ketua DPD Sundawani Wirabuana Kuningan Yadi menuturkan, kegiatan pentas seni dan budaya di kawasan wisata alam Waduk Darma merupakan cara untuk memberdayakan kearifan lokal budaya daerah. Tak kurang dari 200 seniman dan budayawan terlibat langsung dalam event pentas seni budaya tersebut.
“Kami ingin melestarikan budaya dan memberdayakan para perajin kesenian. Anggota kita kurang lebih ada sekitar 1.000 orang, dan kini terus dikembangkan untuk membesarkan Sundawani Wirabuana,” ujarnya.
Dia menyebutkan, jumlah pengurus di tingkat kecamatan kini sudah terbentuk sebanyak 18 DPC Sundawani Wirabuana. Setiap yang ingin menjadi pengurus wajib mengisi formulir, sekaligus berkomitmen menjalankan visi misi Sundawani Wirabuana.
“Jadi tidak sekadar numpang nama saja, tapi benar-benar berkomitmen untuk menjalankan organisasi sesuai dengan bidangnya. Ada bagian pariwisata ya tentu fokus untuk memajukan pariwisata, bidang seni budaya tentunya menjaga dan melestarikan seni budaya daerah yang ada,” ungkap Yadi diamini sejumlah pengurus Sundawani lainnya.
Momentum ini dimanfaatkan sebagai ruang silaturahmi antar paguyuban yang fokus pada seni, budaya dan sejarah. Sebab ketiga poin itu merupakan hal penting yang harus dijaga dan dilestarikan. “Kita sekarang ingin mengangkat potensi para pengrajin seni. Misalnya seperti perajin kesenian dari bahan kayu maupun bambu, bahkan kedepan kita akan mengadakan festival bambu nasional,” paparnya.
Komunitas para perajin bambu di Kuningan sendiri cukup banyak. Baik itu perajin karinding, angklung, calung dan yang lain. Termasuk para perajin baju adat sunda yakni pangsi, tetap diberdayakan agar lebih maju kedepan. Upaya pelestarian seni dan budaya di Jawa Barat khususnya Kuningan, tak lepas dari sejarah baik yang tertulis maupun  kabar yang disampaikan  secara turun temurun.

0 Komentar