Disdagin Jamin Aman Ketersediaan Gas Melon

Disdagin Jamin Aman Ketersediaan Gas Melon
Gas elpiji 3 Kg atua gas melon mengalami kenaikan harga. DOK
0 Komentar

SUMBER – Ketersediaan elpiji 3 kilogram atau gas melon di Kabupaten Cirebon tahun 2020 tergolong aman. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon memastikan hal itu. Pasalnya, kuota tabung gas 64.632 metrik ton.
Sejauh ini, distribusi gas di lapangan juga normal. Meski sempat terjadi kelangkaan, Kepala Disdagin Kabupaten Cirebon, Deni Agustin SE menyampaikan, ketersediaan tabung gas sampai akhir tahun 2020 dipastikan mencukupi.
Namun, pihaknya tidak menampik jika di lapangan kerap kali ditemukan terjadi kekurangan di beberapa titik. Bukan kelangkaan. Penyebabnya adalah tingginya permintaan dengan berbagai sebab. Contohnya, industri kecil mulai berproduksi lagi.
Salah satunya di Kecamatan Ciwaringin. Masyarakat  agak kesulitan mencari gas. “Untuk mengantisipasi itu, kita pun terus berkoordinasi dengan Hiswana Migas, melakukan pemantauan dan melakukan penambahan,” ujar Deni kepada Radar Cirebon, kemarin (17/9).
Tidak hanya itu, kata Deni, pihaknya konsentrasi melakukan pengawasan. Baik dari segi kebenaran isinya, maupun peredaran gas 3 kilogram yang diperuntukkan bagi keluarga miskin.
Disinggung apakah ada penyalahgunaan penggunaan gas subsidi dilakukan pihak industri besar, Deni menjawab kemungkinan ada dan bisa saja terjadi. Tapi, skalanya kecil. “Satu-dua mungkin saja masih ada pelanggaran. Tapi kita terus lakukan pengawasan secara maksimal. Kita juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa peruntukan gas 3 kilogram itu untuk masyarakat miskin. Kalaupun industri, untuk industri kecil,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri pada Bidang Perdagangan dan Promosi Disdagin Kabupaten Cirebon, Dini Dinarsih SIP mengatakan, kuota elpiji 3 kilogram setahun ada perubahan. Untuk tahun ini, kuotanya 64.632 metrik ton atau 21.544.000 tabung gas 3 kilogram.
Dari jumlah tersebut, hitungan per bulan distribusi gas selama setahun sekitar Rp1,7 juta tabung. “Sejauh ini distribusi gas melon masih normal. Apalagi di masa pandemi Covid-19,” tuturnya.
Disinggung apakah ada tambahan kuota di tahun 2020 menjelang akhir tahun dan libur panjang, Dini menyampaikan, untuk pengajuan tambahan fakultatif, pasti dilakukan. “Hanya saja, pengajuan itu akan diajukan mendekati hari libur nasional dan akhir tahun,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Mad Sholeh mengaku, saat melakukan kunjungan kerja ke Hiswana Migas di Kota Cirebon, sempat mempertanyakan mengapa kuota 21.544.000 tabung gas selama tahun 2020 masih terjadi kelangkaan. Kemana larinya gas subsidi tersebut? “Harusnya, jumlah itu mencukupi. Nyatanya masih terjadi kelangkaan,” tuturnya.

0 Komentar