CIREBON – Kabupaten Cirebon tak pernah kehabisan stok petembak. Saat ini saja, sudah ada 18 petembak yang dipersiapkan Perbakin menyongsong kualifikasi Porda Jawa Barat XIV/2022, tahun depan. Selama pandemi Covid-19, para petembak menjalani program latihan mandiri.
Salah satu petembak senior Kabupaten Cirebon, Yousie Martianingsih mengatakan, wabah virus Corona tidak mengurangi kedisiplinan para petembak dalam menjalani program latihan. Demi menghindari pertemuan tatap muka, latihan pun dilakukan secara mandiri.
“Banyak pola latihan yang bisa kita lakukan sendiri. Tapi terprogram. Menu latihannya sudah direncanakan pelatih. Progresnya kami laporkan kembali,” tuturnya.
Menembak salah satu cabang olahraga unggulan Kabupaten Cirebon. Pada Porda XIII/2018 di Kabupaten Bogor menjadi penyumbang medali terbanyak. Perbakin meraih 12 medali. Yaitu, dua medali emas, empat perak dan enam perunggu.
Kualitas petembak Kabupaten Cirebon telah teruji di level nasional. Itu terbukti. Saat ini, salah satu atletnya masih bertahan dalam camp latihan Pengurus Besar (PB) Perbakin di Senayan, Jakarta Pusat. Ali Nurrahman, alumni SMAN 1 Sumber ini salah satu andalan Tanah Air di divisi air rifle match putra.
Ketua Harian Perbakin Kabupaten Cirebon, Ali Mashar mengatakan, 18 atlet proyeksi Porda terbagi dalam kelompok senior dan junior. Program latihan mandiri, menurut Ali, merupakan jalan tengah. Dilakukan demi menghindari penyebaran Covid-19 sekaligus menjaga kualitas para petembak.
“Di masa pandemi ini, kita benar-benar menjaga, selain kesehatan para atlet, juga kemampuan menembak mereka. Supaya tetap berada di level terbaik,” kata dia.
Sebagai penyumbang medali Porda terbanyak, ekspektasi Perbakin pada pesta olahraga tingkat provinsi semakin tinggi. Menjaga tren positif di level provinsi dan nasional pun menjadi tuntutan lain bagi induk organisasi cabang olahraga menembak sasaran dan berburu di Kabupaten Cirebon tersebut.
“Apa yang kami raih sejak Porda 2014 dan dilanjutkan di Porda 2018 sudah bagus. Tradisi emas berhasil dipertahankan. Atlet-atlet kita juga mendapat kepercayaan, tidak hanya di pelatda tapi juga pelatnas. Eksistensi ini harus bisa kita jaga bersama,” pungkasnya. (ttr)
Disiplin Latihan Mandiri

