MUNDU – Viona, bayi berusia tiga bulan, warga Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, lahir dalam kondisi memprihatinkan. Kelopak mata menempel dengan bola mata.
Ayah Viona, Deris, mengatakan, anaknya lahir dalam kondisi tidak normal di Rumah Sakit (RS) Waled pada 18 Juni 2020 lalu. “Kelopak menempel dengan bola mata itu sejak lahir. Sehingga, kelopak mata yang seharusnya bisa terbuka dan menutup, ini hanya bisa terbuka saja,” ujarnya kepada Radar Cirebon, kemarin.
Deris mengungkapkan, pada usia 10 hari, dirinya sudah diminta dokter untuk memeriksakan Viona ke RS Cicendo Bandung, rumah sakit khusus mata. “Dokter takutnya, bola mata Viona rusak, jadi di suruh cepat periksa ke Cicendo,” ungkapnya.
Deris akhirnya membawa Viona ke RS Hasan Sadikin untuk pemeriksaan, dan RS Cicendo Bandung untuk operasi. “Saya sudah dua bulan bolak-balik RS Hasan Sadikin dan RS Cicendo,” terangnya. Viona membutuhkan operasi tiga kali. “Viona sudah satu kali operasi. Sekarang butuh dua kali operasi lagi,” tuturnya.
Meski sudah dua bulan berobat, namun, dokter belum bisa mengetahui kondisi bola mata anaknya. “Kalau untuk bola mata dan kondisi mata secara keseluruhan, dokter belum bisa mengetahui karena butuh proses,” katanya.
Selama berobat dan operasi, anaknya memang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tetapi, untuk operasional dan non medis lainnya, berasal dari biaya sendiri. “Sekarang saya juga bingung. Nanti biaya operasional ke Bandung dari mana? Saya kerjanya nelayan,” tuturnya.
Viona, menurut Deris, merupakan anak pertama yang didambakannya bertahun-tahun. “Istri saya dua kali keguguran, dan Viona anak pertama kami,” ujarnya.
Sementara itu Camat Mundu, Anwar Sadat akan mencoba mencari donatur untuk membantu orang tua Viona. “Nanti saya akan koordinasi dengan Baznas dan sedekah rombongan. Mudah-mudahan bisa memfasilitasi,” tuturnya. (den)