Hanya saja, dalam kondisi saat ini, situasi di sekup lingkungan yang lebih luas, sudah tidak terkendali penerapannya. Sehingga muncul pertumbuhan laju kemunculan kasus baru yang sangat signifikan.
Pada kesempatan itu, Agus juga menyampaikan, sampai saat ini belum menerima usulan anggaran dari kecamatan. Oleh karena itu, pihaknya sudah meminta para camat untuk mengusulkan anggaran dengan berpedoman pada usulan sebelumnya. Ditargetkan, Jumat ini, usulan sudah harus masuk.
Camat Harjamukti, R Yuki saat dikonfirmasi Radar menjelaskan, penyampaian usulan anggaran akan dilakukan Jumat (hari ini), melalui rapat bersama Badan Keuangan Daerah. “Baru kita sampaikan besok (hari ini, red) ke BKD,” kata Yuki singkat.
Terpisah, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengatakan, kebijakan PSBM adalah hal biasa dan pernah dilakukan. Dia pun mendorong kelurahan, RW dan RT untuk menjaga wilayah masing-masing. “PSBM mikro tetap berjalan. Sebetulnya, tanpa itu pun sudah jalan,” katanya.
Terkait anggaran, lanjutnya, sebenarnya sudah close dan mulai lagi di APBD perubahan. Tanpa anggaran pun, sebenarnya sudah berjalan baik. “Saya yakin RW RT masih punya rambu-rambu. Kita kota kecil jadi terdetek langsung. Tapi karena bersinggungan dengan luar kota, maka situasinya seperti ini. Tinggal ditingkatkan. Sekarang gelombang kedua. Tinggal hati hati,” imbaunya. (azs/abd)