CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon telah mencanangkan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata. Tapi pertumbuhannya sejauh ini belum menggembirakan. Khususnya kunjungan ke objek wisata.
Kepala Bidang Pariwisata, Wandi Sofyan menjelaskan, pertumbuhan sektor pariwisata sampai akhir Agustus memang belum signifikan. Tapi untuk sektor kepariwisataan lainnya sudah mulai menggeliat. Khususnya kuliner yang sudah mencapai 60 persen.
Untuk objek wisata, pertumbuhannya masih 20-30 persen. “Kunjungan memang belum banyak,” kata Wandi, kepada Radar Cirebon, Kamis (17/9).
Meski demikian, sektor hiburan atau wisata perkotaan seperti mall dan tempat hiburan cukup membantu. Begitu juga okupansi hotel yang tiap akhir pekan sudah mulai naik di angka 70 persen. Masih rendahnya tingkat keterisian hotel juga karena masih jarangnya dihelat acara yang sifatnya regional maupun nasional.
Untuk tahun ini, Pemerintah Kota Cirebon memang merancang target Kunjungan wisatawan di angka 2,1 juta. Namun dengan kondisi pandemi, diperkirakan bakal meleset sampai 90 persen. Prediksinya, hingga akhir tahun target yang bisa dicapai hanya 10-20 persen.
Saat ini, upaya pemulihan sektor pariwisata sudah didorong oleh Pemprov Jabar. Pemerintah kabupaten/kota pun mulai menyiapkan formulasi yang pedomanya mengacu pada penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Objek wisata sejarah di Kota Cirebon yang sudah buka sejauh ini adalah Keraton Kasepuhan dan Goa Sunyaragi, tapi baru terbatas pengunjung perorangan dan belum begitu banyak.
Berdasarkan data DKOKP, tingkat kunjungan pariwisata memang mengalami penurunan drastis. Untuk wisatawan domestik tergitung April hingga Juni sekitar 35.509, sedangkan pada Januari-Maret atau kondisi sebelum pandemi mencapai 268.250.
Begitu juga untuk kunjungan wisatawan asing. Pada Januari-Maret mencapai 17.136 dan memasuki April-Juni hanya 3.375.
Secara komulatif kunjungan di objek wisata pada Januari-Maret mencapai 110.772 wisatawan, sedangkan pada periode April-Juni hanya 7.127.
Saat berkunjung ke Kota Cirebon, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, Dr Dedi Taufik mencanangkan strategi lima pilar untuk normalisasi. Saat era adaptasi kebiasaan baru (AKB) mulai digelorakan sekarang, sektor pariwisata di Jawa Barat ancang-ancang untuk rebound. Fase pertama dimulai pada bulan Juni hingga akhir tahun 2020.