Ditambahkannya, untuk mengetahui seseorang terpapar bakteri Tb harus dilakukan serangkaian pengujian dengan alat yesy cepat molekuler (TCM). Yang juga kini dikembangkan bisa menganalisa sample atau specimen Covid-19. Namun demikian, seseorang dengan gejala klinis tertentu perlu memeriksakan dirinya karena dikhawatirkan sudah terpapar bakteri TBC tersebut.
“Kalau dari gejala klinisnya, TBC yakni batuk berdahak lebih dari dua minggu. Penurunan berat badan serta keringat pada malam hari tanpa aktivitas. Jika mengalami kondisi seperti tersebut, bisa melapor ke puskesmas terdekat agar dilakukan tindak lanjut,” paparnya.
Di Kabupaten Cirebon, menurutnya, sejumlah wilayah tercatat sebagai kasus yang ditemukan mendominasi sejumlah wilayah. Di antaranya di wilayah kerja Puskesmas Sedong sebanyak 68 kasus, Puskesmas Plumbon 51 kasus, Puskesmas Sindanglaut 48 kasus, Puskesmas Ciledug 39 kasus, dan Puskesmas Susukanlebak 36 kasus.
“Jika dilihat dari penanganan di rumah sakit, maka paling banyak itu penderita yang dirawat di RS Sidawangi sebanyak 200 kasus, RSUD Arjawinangun 186 kasus, RS Mitra Plumbon 117 orang, dan RSUD Waled sebanyak 72 orang,” ungkapnya.
DAPAT BANTUAN
Penderita tuberkolusis (TBC) akan mendapat bantuan sosial (bansos) dengan indeks bantuan Rp3 juta. Namun, bansos tersebut masih harus didetailkan lagi bentuknya.
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengatakan, pihaknya terus mematangkan program bansos terhadap penderita TBC sebagai salah satu komponen Program Keluarga Harapan (PKH). Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan soal penambahan jumlah pengidap TBC.
“Kemensos sedang berdiskusi mendalam dengan tim dari Kementerian Kesehatan soal pengidap penyakit tuberkolusis (TBC) masuk dalam komponen PKH terkait penggunaan bantuan,” katanya, Jumat (18/9).
Dijelaskan Juliari, bantuan tersebut sedang dimatangkan bentuk atau modelnya agar lebih jelas. Apakah untuk membiayai selama kontrol ke dokter, pengobatan, untuk perawatan bila dilakukan isolasi terhadap pengidap, pembelian obat atau lainnya.
Dalam bansos PKH yang sudah berjalan, terdapat tujuh komponen yang menerima bantuan, yakni ibu hamil, anak usia dini, anak usia sekolah SD hingga SMA, lansia tidak mampu dan penyandang disabilitas berat.
Dikatakannya, Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan 9.000 pengidap TBC akan masuk menjadi komponen kedelapan dalam PKH dengan indeks bantuan Rp3 juta per tahun.