INDRAMAYU-Persaingan empat kontestan pasangan calon di Pilkada Indramayu 9 Desember 2020 sepertinya bakal berjalan ketat. Banyak yang memprediksi kalau keempat pasangan calon bupati dan wakil bupati Indramayu tersebut, akan meraih suara dengan perbedaan yang tipis.
Apalagi keempat pasangan calon gencar melakukan sosialisasi dengan caranya masing-masing.
Salah satu pasangan calon yang gencar melakukan sosialisasi adalah pasangan Sholawat (Sholihin-Ratnawati). Seperti diketahui, pasangan Muhammad Sholihin SSosI-dr Hj Ratnawati MKKK ini diusung koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Hanura.
Pasangan ini semakin pede (percaya diri), karena memiliki “Dewa” dan “Hero”. Dewa merupakan singkatan dari Dedi Wahidi, sementara Hero adalah akronim dari Herman Khaeron.
Keduanya merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Indramayu, Kabupaten dan Kota Cirebon. Dewa dari PKB, sementara Hero dari Demokrat. Keduanya tentu sudah memiliki basis massa kuat di Indramayu.
Anggota Tim Pemenangan Sholawat, Amroni SIP mengatakan, kehadiran dua tokoh besar, Dewa dan Hero, memang sangat berpengaruh. Keduanya mampu memberikan energi tambahan bagi tim Sholawat, untuk bisa memenangkan pilkada sekaligus melakukan perubahan di Indramayu.
Belum lagi, lanjut Amroni, ditambah kekuatan dari PKS yang dikenal sebagai partai yang solid, dan kekuatan Partai Hanura.
“Saat ini kami bersama tim pemenangan yang dipimpin pak Dedi Wahidi memang sangat bersemangat. Insya Allah mampu meraih kemenangan,” tuturnya.
Sementara H Dedi Wahidi (Dewa) mengatakan, dirinya sangat serius dan tidak main-main untuk memenangkan pasangan Sholawat di Pilkada Indramayu 9 Desember 2020. Karena itu memang merupakan amanah dari DPP PKB dan harus dimenangkan. “Penetapan pasangan Sholawat (Sholihin-Ratnawati) ini merupakan amanah DPP PKB, dan wajib kita menangkan,” tegasnya, Minggu (20/9).
Seperti diketahui Pilkada Indramayu 2020 akan diikuti empat pasangan calon. Yaitu pasangan Daniel Mutaqin-Taufik Hidayat (Golkar), Nina Agustina-Lucky Hakim (PDIP, Nasdem), Pasangan Muhammad Sholihin-Ratnawati (PKB, Demokrat, PKS, Hanura), dan pasangan independen (perseorangan) Toto Sucartono-Deis Handika. (oet)