CIREBON – DPC Partai Gerindra Kota Cirebon memberi peringatan kepada kadernya yang maju di pemilihan kepala daerah. Ada dua kekuatan penting yakni, elektabilitas dan isi tas (uang).
Hal ini dikatakan Ketua DPC Partai Gerindra, Eman Sulaeman saat pelaksanaan Pendidikan Politik Kader Partai Gerindra di Hotel Prima. “Paling sedikit Rp5 miliar atau Rp10 miliar. Kalau punya uangnya Rp3 miliar, mohon maaf tidak bisa melalui gerindra,” ujar Eman, Minggu (20/9).
Dijelaskan dia, kebutuhan pendanaan tersebut bukan untuk partai. Tetapi membiayai keperluan calon tersebut. Karenanya pada Pilkada 2023, Gerindra tidak lagi membuka pendaftaran, akan tetapi mekanismenya melalui penjaringan. “Kita akan jaring saja, nama-nama yang punya potensi maju dalam pilkada,” tuturnya.
Yang tidak kalah penting, ditambahkan Eman, kandidat harus memiliki loyalitas ke partai karena itu sangat penting. Kemudian, pada pilkada mendatang minimal Gerindra punya modal 6 kursi. Sehingga sangat diperhitungkan. Rencananya, Gerindra akan melakukan penjaringan antara tahun 2021-2022
Terkait penyelenggaraan pendidikan politik, diharapkan nantinya dapat muncul kader baru Gerindra. Karenanya temanya bela negara. “Kita masih menekankan bahwa sinergitas dan loyalitas terhadap partai itu tujuan utama. Karena merebut kekuasaan itu mesti secara konstitusional makanya perlunya loyalitas partai,” tandasnya.
Sementara itu, Fungsionaris Partai Gerindra Kota Cirebon, Affiati A Ma menjelaskan pendidikan politik Gerindra diharapkan dapat membentuk kader yang bisa membesarkan partai.
Saat ini diperlukan kesolidan dari semua elemen partai, baik internal pengurus DPC, anggota dewan hingga anak ranting. (abd)