Resmi menjadi cyclist sejak tahun 2011-2012, Azrul Ananda memiliki pandangan tersendiri dengan tren sepeda di masa pandemi. Menjadi hobi baru bagi masyarakat berbagai usia. Banyak sisi positifnya, tapi juga ada negatifnya.APRIDISTA SITI RAMDHANI, CirebonSEMEDI. Itulah kata yang diungkapkan Azrul saat ditanya mengapa senang bersepeda.
Bagi mantan CEO Jawa Pos Group ini, bersepeda sama dengan bersemedi sekaligus refreshing ke berbagai tempat. Dengan dijadikannya olahraga ini sebagai hobi baru bagi masyarakat, menjadi pertanda bagus. Masyarakat bisa berolahraga di luar rumah dengan jarak yang tidak itu-itu saja.
Namun, yang ditakutkan adalah hobi baru ini hanya sekadar untuk pemburu konten saja. Apalagi, beberapa pesepeda baru saat ini banyak yang tidak mematuhi kelengkapan keamanaan saat melintas di jalan.
“Yang takut itu, hanya diikuti beberapa saat. Berburu konten saja. Namun tak benar-benar bersepeda untuk berolahraga,” tutur Presiden Persebaya ini.
Karena berbekal sebagai konten social media, seringkalai para pesepeda baru ini melupakan keselamatan dalam bersepeda. Padahal, itu bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga dapat membahayakan orang lain, pengguna jalan.
Sehingga kini, sudah seharusnya saat hendak bersepeda di jalan raya, melengkapi diri dengan helm dan lainnya.
“Jangan lupa juga adaptasi penyesuaian dulu dengan sepeda. Karena biasanya, meskipun bisa naik sepeda rata-rata terakhir naik sepeda berpuluh-puluh tahun lalu. Jadi sesuaikan dan kuasai dulu baru jalan jauh,” paparnya.
Seiring dengan pencanangan regulasi keamanaan bersepeda, menurut putera mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan ini, sepeda tentu bisa menjadi salah satu pilihan transportasi aktif, terutama di era pandemi.
Sebagai contoh di beberapa negara luar, sepeda sudah menjadi transportasi aktif dan memiliki jalan khusus antar kota bukan jalur.
Pemerintah pun mendukung hal ini dengan memberikan kompensasi. Misalnya makan siang gratis bagi pekerja yang berangkat ke kantor dengan bersepeda atau berjalan kaki, adapula yang memberikan biaya bagi yang ingin membeli sepeda. Karena beberapa negara luar mengacu pada kesehatan masyarakatnya jauh ke depan.