KUNINGAN-Bupati H Acep Purnama SH MH memberikan sambutan sekaligus membuka Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di Gedung Graha Argosoya Wisesa Desa Cibulan Kecamatan Cidahu, kemarin (22/9).
Acara ini dihadiri oleh kabid beserta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kabid dan jajaran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, kasi dan jajaran Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Camat Cidahu berserta jajaran, kepala Desa Cibulan beserta jajaran perangkat desa, dan peserta program PKW tahun 2020.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Dirjen Pendidikan Vokasi dengan PKBM Al-Misbah. PKBM Al-Misbah ada sejak tahun 2006. Berdiri untuk membantu masyarakat, utamanya dalam pendidikan nonformal.
Tercatat sudah 1.200 peserta lulusan paket B dan paket C yang berasal dari PKBM Al-Misbah. PKBM Al-Misbah ini merupakan PKBM yang pertama kali tahun 2015 mengikuti akreditasi dari BAN-PT.
Terselenggaranya acara pembukaan PKW di Desa Cibulan ini, didasari oleh SK Bupati Tahun 2018 tentang desa pinunjul. Desa Cibulan merupakan salah satu desa pinunjul di bidang agro wisata, dimana pemerintah Desa Cibulan sudah melakukan penanaman kacang kedelai di lahan bekas galian pasir, dan dibuat studi pengembangan kedelai.
Selain itu, Desa Cibulan juga merupakan pusat pengembangan kedelai lokal Kabupaten Kuningan, bahkan Jawa Barat dan nasional.
“Salah satu cara untuk mengembangkan produk olahan kedelai, yakni melalui pendidikan nonformal. Saat ini, dana desa hampir 70% digunakan untuk penanganan Covid-19. Oleh karena itu, berkat dukungan dan bimbingan dari dinas terkait, masyarakat mendapat bantuan program untuk mengembangkan kedelai lokal ini kepada masyarakat melalui program PKW,” kata Kepala Desa Cibulan Iwan Gunawan SIP.
Adapun produk olahan kedelai yang diolah, kata Iwan, di antaranya tempe, tahu dan dodol kedelai. Dodol kedelai sendiri menjadi unggulan dan sudah mampu menembus pasar nasional.
“Produk-produk tersebut sudah empat kali mengikuti pameran produk atas undangan Kementerian Pertanian dan Bappenas dalam rangka mengikuti pengenalan produk lokal di masing-masing kabupaten dan kota madya. Bahkan, Kabupaten Kuningan mewakili Jawa Barat,” sebutnya.