INDRAMAYU-Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kantong pekerja migran terbesar di Provinsi Jawa Barat. Meski telah banyak menghasilkan devisa bagi negara, perlindungan terhadap pahlawan devisa ini masih jauh.
Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Keluarga Buruh Migran Indonesia (PKBMI), Talan Budiyanto. Menurutnya, masih banyak buruh migran Indonesia, khususnya yang berasal dari Kabupaten Indramayu, tidak mendapatkan perlindungan saat bekerja di luar negeri.
“Hingga kini, banyak pekerja migran yang belum mendapatkan perlindungan. Saat mereka mendapati masalah, mereka bingung harus mengadu untuk mencari bantuan dan perlindungan,” tuturnya kepada Radar Indramayu, belum lama ini.
Hal ini dianggapnya sangat memprihatinkan. Terlebih, pekerja migran merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar bagi pemasukan devisa negara.
“Tentu sangat miris. Buruh migran yang disebut pahlawan devisa dan telah banyak menyumbang keuangan negara saja sampai tidak mendapat perhatian dari pemerintah,” tandasnya.
Untuk itu, ia berharap suksesi kepemimpinan di Kabupaten Indramayu pada kontestasi Pilkada 2020, mendapati sosok pemimpin yang berpihak kepada kaum buruh. Dengan keberpihakan itu, pekerja migran akan mendapat perhatian serta perlindungan dari pemerintah.
“Pemimpin yang diharapkan kami adalah pemimpin yang memiliki perhatian kepada kami sebagai buruh migran. Keberpihakan terhadap kami, akan membawa ketenangan buruh migran saat setiap menjalankan aktifitasnya,” tegasnya.
Menurutnya, sosok pemimpin ideal yang berpihak kepada buruh migran adalah H Taufik Hidayat SH MSi. Dengan seluk-beluk pengalaman birokrasi yang dimiliki, mantan Ketua DPRD Kabupaten Indramayu yang digandeng H Daniel Mutaqien Syafiuddin ST sebagai calon wakil bupati (cawabup) ini dianggap cukup mumpuni untuk memimpin Kota Mangga lima tahun ke depan. “Saya sudah lama kenal dengan beliau. Dan saya menaruh harapan lebih kepadanya untuk bisa memimpin Kabupaten Indramayu,” pungkasnya. (tim)