KUNINGAN–DPRD Kabupaten Kuningan bersama Pemerintah Kabupaten Kuningan resmi menetapkan APBD Perubahan TA 2020, Jumat (25/9). Hanya saja, APBD-P 2020 mengalami defisit sebesar Rp52 miliar lebih. Rapat paripurna ini dilakukan secara virtual. Dipimpin Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy lengkap dengan para wakil ketua, H Ujang Kosasih MSi, H Dede Ismail dan Hj Kokom Komariyah. Pengesahan RPABD Perubahan TA 2020 disaksikan langsung Bupati H Acep Purnama SH MH, Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi dan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi.
Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Kuningan Apang Sujaman saat membacakan laporan menyampaikan, pendapatan daerah pada Perubahan APBD TA 2020 ditargetkan sebesar Rp2,859 triliun lebih, atau naik sebesar Rp18,546 miliar lebih jika dibandingkan dengan perkiraan pendapatan dalam perubahan parsial enam APBD Tahun Anggaran 2020 yang ditetapkan sebesar Rp2,841 triliun lebih.
“Kenaikan pendapatan disebabkan karena adanya perubahan target pendapatan pada beberapa pos penerimaan. Yakni pos penerimaan PAD dan dana transfer yang berasal dari pusat terjadi kenaikan target pendapatan, sedangkan pada pos penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah terjadi penurunan target pendapatan,” papar Apang.
Pendapatan daerah pada Perubahan APBD TA 2020 sebesar Rp2,859 triliun lebih direncanakan diperoleh dari PAD, Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. PAD sebesar Rp322,417 miliar lebih, Dana Perimbangan senilai Rp1,686 triliun lebih dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp851,168 miliar lebih.
“Sementara Belanja Daerah pada Perubahan APBD TA 2020 ditargetkan sebesar Rp2,911 triliun lebih. Jika dibandingkan dengan jumlah belanja pada perubahan parsial enam APBD TA 2020 sebesar Rp2,863 triliun lebih, maka belanja daerah mengalami kenaikan sebesar Rp48,585 miliar lebih,” jelas politisi kawakan dari PDIP tersebut.
Menurutnya, Belanja Daerah tersebut dialokasikan untuk belanja tidak langsung dan belanja langsung. Khusus belanja tidak langsung sebesar Rp1,787 triliun lebih dan belanja langsung sejumlah Rp1,123 triliun lebih. “Selanjutnya pembiayaan daerah pada Perubahan APBD TA 2020 sebesar Rp55,143 miliar lebih, bersumber dari Silpa sebesar Rp54,604 miliar lebih dan penerimaan piutang daerah sebesar Rp539 juta. Sedangkan target pembiayaan pada parsial enam APBD TA 2020 sebesar Rp25,103 miliar lebih, maka penerimaan pembiayaan pada Perubahan APBD TA 2020 mengalami kenaikan Rp30,039 miliar lebih,” ungkap pria berbadan subur itu.