KUNINGAN – Salah seorang pengusaha bus dari perusahaan otobus (PO) Putri Luragung, H Nanan Rukmana Kusumapraja meninggal dunia dalam perawatan medis di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada Jumat (25/9) sore. Bahkan, kabarnya, meninggalnya pemilik PO Bus Putri Luragung itu diduga akibat terindikasi terpapar Covid-19.
Kabar itu pun diperkuat dengan pernyataan salah seorang kerabat dekat yakni adik ipar almarhum, dr Deki Saifullah. Dokter Deki merupakan pejabat daerah sebagai Direktur RSUD ’45 Kuningan. “Sebelum meninggal, pada almarhum memang dilakukan tes swab dan hasilnya terkonfirmasi positif,” kata dr Deki saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (26/9).
Sebagai bagian dari kerabat dekat almarhum, dr Deki mengatasnamakan keluarga besar PO Luragung Jaya Group meminta maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan almarhum selama hidup.
Almarhum yang tak lain adalah kakak dari istri dr Deki, sejak Minggu (20/9) lalu mengalami sakit lemas dan tak bertenaga hingga sempat mendapat perawatan medis di RSUD ’45 Kuningan.
“Namun kondisi beliau (H Nanan Rukmana Kusumapraja, red) tidak mengalami perkembangan kesehatan. Sehingga seizin pihak keluarga, almarhum dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, sebab alat medis disana lebih lengkap,” ungkap Dokter Deki.
Saat meninggal dunia, H Nanan Rukmana Kusumapraja tidak memiliki penyakit penyerta. Namun pada tes swab hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Desa Luragung Landeuh, Ruspandi menceritakan saat kedatangan jenazah dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta hingga prosesi pemakaman. Jenazah almarhum tiba di rumah duka pada Sabtu (26/9) dini hari. Pada prosesi pemakaman almarhum di Desa Luragung Landeuh, dilakukan menjelang waktu Subuh dengan menggunakan protokol Covid-19. Terlebih para petugas pemakaman, saat prosesi pemakaman dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan tidak banyak disaksikan warga. “Iya, untuk pemakaman itu dilakukan dengan standar Covid-19,” katanya.
Ruspandi menjelaskan, secara domisili almarhum merupakan warga Desa Luragung Tonggoh sesuai dengan identitas KTP. Namun untuk pemakaman dilakukan di TPU Desa Luragung Landeuh. Sebab pihak keluarga memiliki lahan di TPU tersebut.
“Rencananya besok (hari ini, red) kita lakukan penyemprotan disinfektan secara masal guna meminimalisir sebaran Covid-19 di Luragung Landeuh. Kepada warga juga ditekankan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan dan PHBS,” jelasnya.