Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC), Edi Mulyana ST MT mengatakan, untuk pembelajaran perkuliahan mahasiswa pada semester mendatang, sampai saat ini belum diputuskan.
Penyelenggara pendididikan tinggi tetap menunggu instruksi pemerintah dan perkembangan pandemi covid-19. Selama belum ada instruksi kuliah tatap muka, STTC tetap menggelar perkuliahan secara daring. Termasuk bimbingan skripsi semuanya menggunakan daring. “Kami sifatnya menunggu instruksi dari pemerintah,” tandasnya.
Edi menjelaskan, walaupun kuliah secara daring, tapi ada kuliah secara offline seperti praktikum/studio. Sebab, praktik demikian tidak memungkinkan dilakukan daring. Namun pelaksanaannya pun sangat ketat, harus mengikuti protokoler kesehatan.
Kendati demikian, Edi bersyukur, di tengah pandemi covid-19, animo pendaftaran mahasiswa baru ke STTC justru meningkat. Dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikannya mencapai 10 persen. “Alhamdulillah mengalami kenaikan 10 persen,” bebernya.
Ketua STTC Iwan Purnama ST MT menambahkan, untuk tahun akademik 2020-2021 secara umum perkuliahan dilakukan online, kecuali perkuliahan berupa studio. Praktik dilaksanakan secara tatap muka. Namun, ia juga menantikan bila ada kebijakan lebih lanjut dari pemerintah.
Sementara itu, Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), Dr Mukarto Siswoyo MSi mengungkapkan, sampai saat ini perkuliahan masih tetap menggunakan sistem daring, karena tatap muka belum memungkinkan. “Kami mentaati aturan yang dibuat pemerintah,” tandasnya.
UGJ, kata dia, masih akan memberlakukan kuliah daring menimbang risiko Kota Cirebon yang masuk zona merah. Namun, untuk penerimaan mahasiswa baru (PMB) saat ini jumlahnya relatif stabil. Sama dengan tahun lalu. (apr/abd)