PASALEMAN-Pemerintah Desa Tanjunganom kecewa karena Jembatan Cikaroya masih belum diperbaiki. Pasalnya, musim hujan sudah dekat, sementara kondisi jembatan memprihatinkan. Jembatan dalam kondisi rawan roboh. Jika sampai benar-benar roboh, warga Cikaroya bisa terisolasi.
Kuwu Tanjung Anom, Dara Darmanto menyebutkan jembatan itu dibangun pada tahun 1990an. Kondisinya sudah lapuk dan rawab roboh. Ketika hujan besar, kata dia, jembatan tersebut sering tergenang banjir.
“Kami sudah sering mengajukan permohonan jembatan sejak tahun-tahun sebelumnya. Namun sampai saat ini belum ada perbaikan,” ujarnya.
Jembatan Cikaroya menurut Dara merupakan kewenangan Kabupaten Cirebon. Karena jembatan tersebut menghubungkan jalan poros desa.
“Memang di tahun 1990 walaupun dana pembangunan dari warga. Namun berdasarkan SK Bupati jalan tersebut kewenangan dari Dinas PUPR,” tuturnya.
Dara mengungkapkan pihaknya sangat khawatir dengan kondisi Jembatan Cikaroya. “Lihat saja pada bagian bawah jembatan itu sudah sangat mengkhawatirkan,” imbuhnya.
Terlebih lagi jembatan tersebut sering mengalami kebanjiran. Jika sungai anak Cijangkelok meluap, air bisa meluap hingga satu meter di atas jembatan. Sehingga jembatan itu sangat berbahaya dan rawan ambruk .
Dara mengatakan dari segi usia juga jembatan tersebut sudah sangat tua. “Sejak dibangun warga tahun 1990 sampai sekarang belum pernah ada perbaikkan apapun,”ujarnya.
Sedangkan jembatan tersebut menurut Dara menjadi akses utama warga blok Cikaroya untuk keluar dari blok tersebut. “Jembatan itu satu-satu akses warga blok Cikaroya keluar masuk, sehingga mobil bahkan truk sering lewat jembatan tersebut,” ungkapnya.
Dara mengungkapkan jika jembatan ambruk maka warga Blok Cikaroya akan terisolir. “Kalau ambruk jembatan itu ya sudah terisolir warga blok Cikaroya, karena mau lewat kemana lagi untuk keluar blok itu, sedangkan disitu ada sekitar 1.300 warga,” tuturnya.(den)