Orang yang terinfeksi campak dapat menderita demam, ruam, batuk, pilek, dan mata berair. Virus ini melemahkan sistem imun sehingga dapat menyebabkan komplikasi yang mencakup infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, bahkan kematian.
Sedangkan Rubella menyebabkan demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, kemerahan, dan mata gatal. Dalam beberapa kasus, bahkan infeksi rubella tak menunjukan gejala apapun. Namun sangat berbahaya jika menginfeksi ibu hamil. Karena rubella dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir cacat seperti mengalami kebutaan dan tuli hingga kelainan pada jantung.
“Pokoknya campak dan rubella itu penyakit yang sangat berbahaya. Kalau ada kasus campak atau rubella di suatu wilayah, maka statusnya sudah menjadi KLB. Dengan melakukan vaksin, berarti kita mencegah adanya wabah campak dan rubella,” demikan ucap Sulfi.
ari data statistik WHO pada tahun 2010 menyebutkan bahwa 1% kematian pada anak usia dibawah lima tahun disebabkan oleh campak. Indonesia termasuk negara berkembang yang insiden kasus campaknya cukup tinggi.
Dari profil kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2010 dilaporkan Incidence Rate campak di Indonesia sebesar 0,73 per 10.000 penduduk. Sedangkan CFR pada KLB campak pada tahun 2010 adalah 0,233.
Pada tahun 2010 Jawa Barat termasuk provinsi yang memiliki kejadian kasus terbanyak setelah Jawa Tengah dengan Incidence Rate sebesar 0,61 per 10.000 penduduk.
Sementara Kota Cirebon termasuk salah satu kota di Jawa Barat dengan insiden campak tinggi. Setiap tahun selalu terjadi kasus campak bahkan di tahun 2010 terjadi kejadian luar biasa (KLB) campak di wilayah Kelurahan Argasunya Puskesmas Sitopeng.
Cakupan immunisasi pada tahun 2010 di wilayah ini kurang dari 59% dengan CFR sebesar 0,46.4. Insiden kumulatif di kota Cirebon pada tahun 2010 yaitu 11,38 per 10.000 penduduk dan menurun pada tahun 2011 menjadi 4.79 per 10.000 penduduk.
Insiden kumulatif kasus campak di Cirebon tahun 2011 untuk golongan umur <1 tahun sebesar 21,05 per 10.000 orang tahun, umur 1-4 tahun sebesar 11,22 per 10.000 orang tahun, umur 5-9 tahun sebesar 24,16 per 10.000 orang tahun, umur 10-14 tahun sebesar 12,92 per 10.000 orang tahun dan umur > 15 tahun sebesar 0,9 per 10.000 orang tahun.
Karenanya, meski di tengah pandemi covid-19 vaksinasi terhadap anak tetap diperlukan untuk mencegah penyakit-penyakit yang bisa menjadi ancaman. (awr)