CIREBON – Taekwondo Indonesia (TI) Kota Cirebon merilis nama-nama atlet poomsae yang akan diturunkan dalam kejuaraan virtual Krakatau Championship 2020. Kejuaraan virtual perdana ini akan dihelat mulai 15 Oktober mendatang.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) TI Kota Cirebon, Suwiriyadi mengatakan, ada delapan taekwondoin yang akan diterjunkan. Yakni, Tiara Aditia (kadet putri), Belva Calista (junior putri), Elang Muhammad Riyandi (junior putra), Salwa Bilqis (junior putri), Rasyid Hardinsyah (junior putra), Clarissa Aprilia Prasetia (junior putri), M Arrifat Dhivanagara (senior putra) dan Vilvi Wanda (kadet putri).
Sejak Juli 2020, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dihentikan oleh pemerintah, para atlet kembali ke pemusatan latihan. Belva dan kawan-kawan terus diupayakan menjalani program latihan secara teratur.
“Di bulan Juli kita juga mendapat informasi mengenai Krakatau Championship 2020. Kita langsung putuskan untuk ikut,” kata Suwiriyadi, Selasa (29/9).
Target apa yang ingin dicapai TI Kota Cirebon di ajang ini? Menurut Suwiriyadi, tidak muluk-muluk. Itu bisa dipahami. Kejuaraan virtual merupakan model baru yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Baik panitia maupun pesertanya belum berpengalaman. Jelas tidak mudah memprediksikan hasil akhirnya.
“Yang jelas, kami akan mengambil manfaat dari pelaksanaan Krakatau Championship ini. Inilah terobosan yang dilakukan di saat pandemi Covid-19. Paling tidak, atlet-atlet poomsae kami bisa menunjukkan performa mereka dan mendapat penilaian dari juri nasional,” ungkapnya.
Suwiriyadi menambahkan, kedelapan taekwodoin poomsae tersebut merupakan bagian penting dari rencana TI ke depan. Mereka adalah anggota pemusatan latihan cabang (pelatcab) yang memiliki target jangka panjang. Mereka dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) serta Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Proprov) Jawa Barat 2022.
Itu artinya, ada misi yang lebih besar. Dua agenda penting itu akan dihelat tahun depan. Baik Popda maupun BK Proprov, merupakan bidikan utama hampir seluruh cabang olahraga tahun depan.
“Banyak yang harus kita lakukan menyongsong Popda dan Porprov. Tapi jadi terbatas karena Covid-19. Kejuaraan virtual menjadi semacam oasis di tengah padang pasir dan membuat kami bergairah kembali,” pungkasnya. (ttr)