Dikatakan, berdasarkan nota pengantar bupati disampaikan bahwa pendapatan daerah dalam RAPBD Kuningan Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp2,102 triliun lebih yang berasal dari PAD sebesar Rp332,197 miliar lebih, pendapatan transfer sebesar Rp1,770 triliun lebih. Secara umum pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar RP553,847 miliar lebih atau turun 20,85% dari tahun lalu.
“Atas kondisi tersebut, kami sependapat dengan pemerintah daerah bahwa penurunan pendapatan daerah tersebut dikarenakan alokasi masih bersifat indikatif karena masih menunggu pagu definitif dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi,” pinta Ade.
F-PAN mengapresiasi berkenaan dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang miningkat sebesar Rp8,749 miliar lebih atau meningkat sebesar 2,71% dari tahun sebelumnya. Pihaknya menilai ada target yang baik terhadap peningkatan PAD Kabupaten Kuningan di tahun 2021, meskipun dalam kondisi pasca pandemi Covid-19.
“Kami juga mengapresiasi berkenaan dengan target retribusi daerah yang meningkat sebesar Rp9,481 milyar lebih atau meningkat sebesar 18,12% dari tahun sebelumnya. Namun kami menyayangkan dengan target pajak daerah yang menurun sebesar 1,28% atau turun Rp1,149 milyar lebih. Mohon penjelasan terkait penurunan tersebut,” tuturnya.
Terhadap belanja daerah dalam RAPBD Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2021, F-PAN pun menyampaikan sejumlah hal. Diantaranya, target belanja daerah Kabupaten Kuningan pada RAPBD Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2021 adalah Rp2,079 triliun lebih yang dialokasikan untuk belanja operasi Rp1,465 triliun lebih, belanja modal sebesar Rp139,288 miliar lebih, belanja tidak terduga sebesar Rp15 miliar lebih, dan belanja transfer sebesar Rp459 miliar lebih.
“Kami tentunya berharap agar alokasi belanja daerah ini diupayakan dalam rangka mewujudkan visi jangka panjang daerah di tahun 2023 demi peningkatan kesejahteraan. Kami mohon penjelasan mengenai kegiatan seperti apa untuk implementasi program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca pandemic Covid-19 dan berapa nilai yang di anggarkan,” pintanya.
F-PAN kemudian meminta penjelasan kepada bupati terkait turunnya target belanja pegawai sebesar Rp296,112 miliar lebih atau turun 21,52% dari tahun sebelumnya. Pihaknya juga memohon penjelasan terkait turunnya target belanja barang dan jasa sebesar Rp174,850 miliar lebih atau turun 30,34% dari tahun sebelumnya.