CIREBON – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata batal mendapatkan penyertaan modal dari Pemerintah Kota Cirebon. Penyebabnya adalah refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Sofyan Satari SE MM legawa dengan batalnya penyertaan modal tersebut. Kondisi ini dimaklumi karena kondisi pandemi covid-19. Sehingga pemerintah perlu mengalihkan anggaran untuk penanganan.
“Penyertaan modal kalau sesuai rencana seharusnya tahun 2020, tapi karena ada refocusing untuk penanganan covid-19 kemungkinan tertunda menjadi tahun 2021,” kata Sofyan, kepada Radar Cirebon, Kamis (1/10).
Penyertaan modal, kata dia, sempat dibahas. Seharusnya suntikan dana tersebut mencapai Rp5,29 miliar. Namun, harus dibatalkan. Karenanya, Perumda Air Minum akan kembali mengajukan usulan tahun depan.
Rencananya, penyertaan modal tersebut akan digunakan untuk program sistem pengadaan air minum (SPAM) di beberapa titik. Diantaranya Kanggraksan arah ke Sunyaragi, Jembatan Kesunean, Jalan Kalijaga sampai dengan Gang Deli Cangkol dan Gang Bandeng pesisir. “Intinya dari penyertaan modal untuk pengembangan SPAM,” tandasnya.
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis menjelaskan, raperda mengenai penyertaan modal untuk Perumda Air Minum seharusnya direalisasikan tahun ini. Padahal, penyertaan modal ini merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita tahu sekarang Perumda Air Minum Kota Cirebon telah memiliki sumber-sumber mata air baru. Termasuk akan mendapatkan pasokan air dari Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. Untuk itu diperlukan jaringan pipa yang memadai sehingga pasokan air bisa masuk ke rumah masyarakat Kota Cirebon lebih lancar,” bebernya. (abd)