INDRAMAYU-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indramayu menggelar rapat pleno persetujuan desain surat suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Indramayu, Kamis (1/10). Kegiatan ini dihadiri empat pasangan calon. Yaitu pasangan Sholihin-Ratnawati, Toto Sucartono-Deis Handika, Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat, dan Nina Agustina-Lucky Hakim.
Dalam desain surat suara tersebut, masing-masing pasangan calon memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain. Pasangan nomor urut 1, Muhammad Sholihin-Ratnawati memilih memakai pakaian resmi jas. Menurutnya, jas merupakan pakaian resmi dan yang akan dilantik nanti adalah yang pakai jas. “Jas ini menunjukkan kalau kamilah yang paling siap memimpin Indramayu,” tegas Sholihin.
Pasangan nomor urut 2, Toto Sucartono-Deis Handika memilih memakai baju putih lengan pendek. Toto mengungkapkan, putih adalah netral atau tidak terafiliasi ke warna manapun. “Kita adalah netral. Kalau ada parpol yang tengah konflik, pasti massanya lari ke saya,” ujar Toto. Toto juga mengaku sudah menguasai 25 kecamatan dari 31 kecamatan secara keseluruhan.
Sementara pasangan nomor urut 3, Daniel Muttaqin Syafiuddi-Taufik Hidayat memilih mengenakan pakaian batik untuk foto di surat suara. “Batik paoman merupakan kekayaan lokal Indramayu yang harus terus dilestarikan. Dengan pakaian batik ini menunjukkan kalau kami yang paling siap untuk meneruskan pembangunan di Indramayu,” kata Daniel.
Pasangan nomot urut 4, Nina Agustina-Lucky Hakim, juga tidak mau kalah. Nina yang memakai baju putih kombinasi merah dan kerudung merah mengungkapkan, merah adalah berani. Jadi mereka adalah pasangan yang berani untuk melakukan perubahan di Indramayu. “Bu Nina yang memakai kerudung merah, membuktikan kalau wanita Indramayu adalah perempuan yang hebat dan berani. Perempuan Indramayu bukanlah identik dengan perempuan yang rendah dan lemah,” tambah Lucky Hakim.
Ketua KPU Indramayu, Ahmad Toni Fatoni mengatakan, dengan telah disetujuinya desain surat suara, maka dipastikan pakaian dari masing-masing pasangan calon tidak bisa dirubah lagi. Masing-masing pasangan calon telah memilih pakaian sebagai identitas masing-masing. “Jadi desain inilah yang nantinya akan dicetak di surat suara pilkada 2020,” tegasnya. (oet)