ZAGREB – Timnas Indonesia U-19 menjalani latihan ringan, yakni voli kaki usai pertandingan melawan Dinamo Zagreb. Latihan tersebut dilakukan di lapangan area tempat menginap hotel Timnas U-19 di Kroasia.
Pada latihan ini, tidak hanya pemain yang bermain voli kaki. Seluruh pelatih dan ofisial Timnas U-19 juga ambil bagian. Satu tim terdiri dari empat orang dan dibagi beberapa tim.
“Setelah menjalani pertandingan melawan Dinamo Zagreb kami menjalani recovery training. Kali ini kami memainkan permainan voli kaki. Ini menjadi salah satu materi latihan recovery kami,” kata pelatih Timnas U-19, Shin Tae-yong.
Selama permainan voli kaki, para pemain dan ofisial sangat menikmati dan enjoy. Pada game voli kaki ini, tim yang terdiri dari Jack Brown, Rizky Ridho, Andi Irfan dan Yofandani Pranata keluar sebagai pemenang.
Timnas U-19 saat ini sudah sebulan lebih berada di Kroasia. David Maulana dan kawan-kawan tidak hanya menjalani pemusatan latihan. Namun juga melakoni laga uji coba. Di laga terakhir, anak asuh Shin Tae-yong berhasil menang tipis 1-0 atas Dinamo Zagreb. Kendati demikian, pelatih asal Negeri Ginseng itu melihat skuadnya masih ada kekurangan.
Kemenangan atas Dinamo Zagreb diraih berkat sumbangan satu gol dari Witan Sulaiman. Menurut Shin, timnas masih memiliki kekurangan hampir seluruh pos. Namun, mantan pelatih Korea Selatan tersebut menyebut kalau Timnas U-19 cara bermainnya semakin membaik dengan berjalannya waktu. Cara terbaiknya adalah melakukan banyak latihan fisik agar ritme bermain terus terjaga.
“Kalau ditanya pos mana yang kurang, secara keseluruhan kami masih kurang. Meski begitu, cara bermain pemain semakin membaik,” kata Shin seperti dilansir dari PSSITV.
Pelatih fisik Timnas U-19, Lee Jae Hong mengatakan, para pemain akan fokus untuk penguatan otot dan power. “Pekan ini kami fokus latihan beban. Pemain harus semakian kuat otot dan power mereka. Selain itu, fisik dan stamina juga harus selalu dijaga konsistensinya,” kata Lee.
Untuk latihan beban (gym), diberikan bervariasi. Hal ini bertujuan untuk semakin menguatkan otot dan power pemain. Selain itu, mental dan fisik menjadi perhatian utama. Pelan tapi pasti, kualitas fisik pemain Indonesia mulai teratasi.