CIREBON – Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon menyiapkan uji tanding untuk para pegulat andalannya. Sejumlah daerah akan diundang ke GOR Sijati Prestasi, markas mereka di Kompleks Perumahan Bima. Selain dari Jawa Barat, PGSI Kota Udang juga akan mengundang perwakilan Jawa Tengah.
Sekretaris Umum PGSI Kota Cirebon, Atep Kosasih mengungakapkan, pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh kejuaraan gulat di tahun 2020 batal. Tapi, atmosfer kompetisi tidak boleh hilang. Karena itu, harus ada treatment khusus untuk menjaga mental bertarung para pegulat.
“Selain pembinaan yang harus kita geber terus, para atlet harus tetap merasakan suasana pertandingan. Meski kali ini hanya lewat pertandingan uji coba,” tutur Atep.
Lantas, daerah mana saja yang akan diundang PGSI untuk melepas dahaga para pegulat Kota Udang? Menurut Atep, ada tiga kontingen dari Jawa Barat. Yakni PGSI Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, serta klub gulat dari Gebang, Kabupaten Cirebon. Sementara itu, tim gulat Kabupaten Brebes menjadi pilihan lainnya.
“Pembinaan di Sumedang dan Kabupaten Bandung semakin maju. Kemudian, PGSI Kabupaten Brebes juga sedang berkembang. Kami juga sudah ada komunikasi yang bagus dengan mereka. Atlet-atlet kita pernah diundang juga untuk bertanding di sana,” tutur Atep.
Belakangan ini, PGSI terus berupaya memaksimalkan agenda latihan para atlet. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi salah satu cabor unggulan Kota Udang ini untuk menggenjot berbagai program. Menurut Atep, itu demi memenuhi ekspektasi publik Kota Udang di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat tahun 2022 mendatang.
Gulat menyumbang total 15 keping medali pada Porda Jawa Barat XIII/2018 di Kabupaten Bogor. Rinciannya, empat medali emas, enam perak dan lima perunggu. Terbanyak di antara cabor lainnya. Kontribusi besar PGSI tersebut kembali diharapkan pada Porprov mendatang.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PGSI Kota Cirebon, Abraham Sibagariang memastikan, puluhan pegulat Kota Cirebon berkembang dengan baik. “Belum lama ini kita lakukan tes fisik. Hasilnya menjadi acuan kita untuk program berikutnya. Intensitas latihan kita tingkatkan lagi. Dan sejauh ini, anak-anak bisa mengikuti dengan baik,” tuturnya.