Tiap Penyakit Ada Obatnya, Tiap Pandemi Ada Akhirnya

Tiap Penyakit Ada Obatnya, Tiap Pandemi Ada Akhirnya
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito
0 Komentar

JAKARTA – Penderita positif Covid-19 bergejala ringan, sedang, dan tanpa gejala (OTG), perlu mendapatkan informasi positif guna meningkatkan imunitas tubuhnya. Psikolog, Muhammad Chalid SPsi MM mengatakan, pasien Covid-19 harus mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan. Mereka perlu mendapatkan informasi positif tentang virus Corona dan kesembuhannya.
“Memang banyak sekali pasien yang imunitas dan mentalnya turun setelah mengetahui dirinya positif Covid-19. Seharusnya mereka diberi penguatan dengan menceritakan hal-hal positif seperti banyak pasien positif Covid-19 yang sembuh,” papar  Chalid dalam talkshow bertema “Tetap Aman dan Imun di Tengah Pandemi Covid-19” di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Jumat (2/10) siang.
Dukungan psikologis dari keluarga, lanjut Chalid, dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh. Keluarga bisa menguatkan mental dengan mengirimkan doa atau informasi-informasi positif.
Terkait menjaga pikiran tetap positif, Chalid mengatakan, masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa Covid-19 ini terjadi di seluruh dunia, dan semua penyakit itu pasti ada obatnya.
“Setelah lebih enam bulan, otomatis kita sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan pandemi ini. Kita harus berpikiran positif bahwa setiap penyakit ada obatnya, dan setiap pandemi ada akhirnya,” tambah Chalid.
Sekretaris Tim Mitigasi Dokter dalam Pandemi Covid-19 pada Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Ekasakti Ochtohariyanto MPdKed mengatakan, imunitas tubuh itu sudah ada di dalam tubuh. Tanpa konsumsi vitamin pun sudah bagus. Konsumsi makanan sehat, olahraga tiga kali dalam seminggu minimal 30 menit per hari, dan berpikiran positif bisa meningkatkan imunitas.
Kepala Puskesmas Cempaka Baru Kemayoran Jakarta itu mengingatkan, kurangi konsumsi gula dan protein. “Pandemi masih panjang. Kita perlu maksimalkan kondisi tubuh kita. Kalau tidak menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan, kemungkinan besar kita bisa masuk ke rumah sakit,” jelas Eka.
Ia menjelaskan, pasien dengan pengorbit yang memiliki penyakit penyerta harus ekstra hati-hati. Terutama yang memiliki riwayat penyakit gula. Sehingga perlu melakukan olahraga teratur dengan intensitas ringan.
“Pada dasarnya, orang dengan pengorbit yang kondisi biasa, bisa jadi lebih berat. Dan yang tidak punya pengorbit juga bisa saja meninggal,” ungkap Eka yang masih melihat ada masyarakat lalai memakai masker. Padahal, memakai masker itu sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19.

0 Komentar