“Kemarin menggunakan teknologi solar cell biayanya nyampe Rp30 juta per titik. Sekarang pakai listrik saja supaya tidak mudah dicuri. Saya juga minta bantuan jajaran Polisi, TNI, Pak Camat dan masyarakat supaya bisa dijaga,” pintanya.
Budi Setiadi mengakui, berjalannya kegiatan ini dari aspirasi Mas Daniel sapaan akrab Daniel Mutaqien Syafiuddin yang terus mendesak Kemenhub untuk segera melakukan perbaikan PJU di wilayah pantura Bumi Wiralodra.
“Jadi semuanya ini adalah aspirasi dari Pak Daniel sebagai perwakilan dari Komisi V DPR RI yang dapilnya ada di Indramayu. Saya atas nama Kemenhub mengucapkan terima kasih karena terus diingatkan PJU disini banyak yang mati dan harus diperbaiki,” ungkapnya.
Di samping itu, lanjutnya, dilaksanakan pula program padat karya yang melibatkan banyak masyarakat Indramayu. Hal ini sesuai dengan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan.
Program padat karya Kemenhub ini dalam upaya mendukung ketahanan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19.
Selain itu, diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan pengalaman dalam bekerja di bidang pemeliharaan lampu penerangan.
Untuk padat karya pada pekerjaan pemeliharaan APJ Solar Cell di ruas jalur pantura Indramayu target penerapan tenaga kerja yaitu sebanyak 10 orang selama 10 hari dengan jumlah upah sebesar Rp28,5 juta.
“Kemenhub sendiri untuk direktorat jenderal perhubungan darat mengalokasikan anggaran sebesar Rp46 miliar dalam satu tahun dan sebagian besar diarahkan untuk wilayah Kabupaten Indramayu. Untuk bisa menggiatkan ekonomi melalui pemberdayakan masyarakat unskill. Pekerjaan yang mudah-mudah saja seperti pengecetan, gali lobang, pengaturan jalan dan sebagainya,” paparnya.
Sementara itu, Mas Daniel menyampaikan terima kasih atas respon cepat yang dilakukan Kemenhub dalam mewujudkan aspirasi masyarakat Indramayu melalui Komisi V DPR RI.
Politisi muda Partai Golkar ini berharap, perbaikan PJU di jalur pantura Bumi Wiralodra dapat kembali mendongkrak perekonomian masyarakat setelah sebelumnya terdampak oleh beroperasinya Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Di samping itu, dengan kondisi jalan raya yang terang dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas maupun aksi-aksi kejahatan dijalanan.