SUMBER – Peningkatan kecepatan angin di wilayah Kabupaten Cirebon dalam dua hari terakhir, sangat mungkin terjadi. Hal itu disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi di wilayah utara dan selatan ekuator.
Kondisi tersebut disampaikan prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi, Ahmad Faa Izyn. Ia menerangkan, dengan kondisi tersebut, memicu terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah utara ekuator yang mencapai 998 hPa (hektopascal; 1 hPa=100 Pa). Dan di wilayah selatan ekuator mulai terbentuk pusat tekanan tinggi 1937 hPa.
“Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Selain itu, adanya pendukung faktor lokal Gunung Ciremai (Angin Kumbang), sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan angin,” ujarnya, kemarin.
Dari hasil pemantauan di BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, arah kecepatan angin umumnya dari tenggara hingga selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 56 km/Jam.
Kondisi tersebut jelas berpotensi terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan yang diprakirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 60 km/jam. Serta masih akan berlangsung hingga sehari ke depan.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar lebih waspada dan hati-hati terhadap dampak secara langsung maupun tidak langsung yang dapat ditimbulkan seperti debu, pohon tumbang dan kebakaran lahan atau hutan. (dri)