KANDIDAT kepala DSP3A, Sri Darmanto punya terobosan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk pelaku usaha kecil dan mikro. Dia berpandangan, upaya meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat Kota Cirebon, dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Salah satunya membuat aplikasi.
Untuk meningkatkan kinerja DSPPPA, ada tiga fase untuk menerapkan program kerja. Jangka pendek, menengah, dan panjang.
Untuk jangka pendek, lanjut Sri Darmanto, dengan melakukan upaya penyelamatan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kota Cirebon. Hal ini sebagai langkah meminimalisir dampak akibat dari bencana non alam pandemi covid-19.
Untuk itu, perlu dibuat aplikasi yang mampu menjadi pengungkit sektor ekonomi riil yang cepat, sederhana, dan mudah di akses. “Program jangka pendek, membuat aplikasi Kang Ajis (KitA maNgan Gelis Aku Jualan larIS),” terangnya.
Aplikasi Kang Ajis ini, ujar Sri Darmanto, merukan inovasi berbasis aplikasi sederhana. Namun, mampu menyentuh kebutuhan pangan masyarakat Kota Cirebon melalui penyaluran nasi bungkus, misalnya. Tentunya, kata Sri Darmanto, dengan memberdayakan warung-warung kuliner kecil, mikro, serta pelaku ojek daring.
Aplikasi tersebut hadir atas beberapa alasan. Diantaranya, ujar Sri Darmanto, karena masyarakat Kota Cirebon perlu bantuan pangan dengan cepat, warung kuliner kecil dan pelaku ojeg daring dapat memutar sektor ekonomi riil.
Luas wilayah Kota Cirebon yang relatif sudah dapat mengakses internet, kesulitan penyaluran bantuan kepada masyarakat padahal anggaran tersedia, dan menekan permasalahan sosial dampak dari covid-19. Termasuk permasalahan perempuan dan anak.
Untuk program jangka menengah, tukasnya, membuat aplikasi untuk membangun keandalan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Melalui sistem layanan rujukan terpadu yang dapat digunakan oleh pusat kesejahteraan sosial di kelurahan seluruh Kota Cirebon. “DTKS selalu berubah karena dampak sosial seperti ekonomi dan bencana. Untuk itu harus selalu ada update DTKS secara berkala,” ujar Sri Darmanto.
Untuk itu, lanjutnya, perlu ada inovasi berupa aplikasi untuk membangun kehandalan DTKS melalui sistem layanan rujukan terpadu yang digunakan oleh seluruh kelurahan. Meliputi, memfasilitasi program pemerintah terhadap masyarakat tidak mampu seperti Program Keluarga Harapan (PKH), KISD, KIP, dan bantuan sosial.