Peluang Ritmik Lebih Terbuka

Peluang Ritmik Lebih Terbuka
Salma Sani Febrianti salah satu pesenam ritmik andalan Persani saat latihan di Padepokan IPSI, Kelurahan Larangan, Kota Cirebon. --FOTO: TATANG RUSMANTA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Setahun belakangan ini, Persatuan Senam Indonesia (Persani) Kota Cirebon fokus membina nomor ritmik. Pelatih Aris Afianto melihat peluang besar di level provinsi. Pria yang juga kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Persani Kota Cirebon itu sudah berani mematok target di Porprov Jabar 2022.
Menurut Aris, Persani belum pernah menerjunkan pesenam ritmik di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) maupun Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Porda). Sebab, dalam 10 tahun perjalanan induk cabor senam tersebut di Kota Udang, baru setahun terakhir fokus membina para pesenam spesialis nomor-nomor ritmik.
“Kalau senam artistik, kita sudah bisa bicara di level provinsi. Baik Popda maupun Porda, atlet kita sudah bisa menyumbangkan medali bagi kontingen Kota Cirebon. Kalau ritmik, tahun depan kita baru mau ikut,” tuturnya.
Tahun depan ada dua event penting. Popda XII dan babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jabar 2022. Untuk itu, Aris berusaha mempersiapkan debut perdana anak asuhnya dengan baik. Empat pesenam ritmik telah dipersiapkan. Menurut dia, kemampuannya sudah lumayan.
Insya Allah untuk di Popda, medali perak atau perunggu sudah bisa kita raih,” yakinnya.
Keempat pesenam tersebut dipersiapkan untuk empat nomor berbeda. Mereka adalah Novianti Rahmaning Fitri (pita), Hastuningsih (free hand), Seren Elena Vianti (bola) dan Salma Sani Febrianti (simpai). Dari Hastuningsih dan Salma, Aris mengharapkan medali di pesta olahraga pelajar dua tahunan tersebut.
Secara kualitas, lanjut Aris, Hastuningsih dan Salma sudah bisa bersaing di level atas. Saat latihan di GOR Senam Tera, Kota Bandung bulan lalu, keduanya mendapatkan penilaian positif dari pelatih senam Jawa Barat. “Di samping itu, persaingan pada nomor ritmik memang lebih terbuka,” ujarnya.
“Bayangkan saja, di Popda, hanya tujuh daerah yang bersaing di nomor ritmik, sementara di nomor artistik ada 12 daerah. Demikian juga di BK Porprov nanti, ritmik hanya diikuti delapan daerah, sedangkan artistik ada 18 daerah,” imbuhnya.
Dengan demikian, Aris merasa, peluang anak asuhnya untuk merebut medali sangat terbuka lebar. “Kami berusaha membaca peluang yang ada dan memanfaatkan untuk bisa berprestasi lebih baik lagi. Maka, kami pun lebih fokus menggenjot program latihan atlet-atlet senam ritmik,” pungkasnya. (ttr) 

0 Komentar