Visi Pemerintah Daerah Kota Cirebon “Sehati Kita Wujudkan Kota Cirebon Sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya dan Sejarah”. Dalam visi itu, tercantum beberapa misi. Salah satunya mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum yang kondusif. Tujuan misi ini, menciptakan perlindungan bagi masyarakat, mendukung penegakan peraturan perundang-undangan, menumbuhkan budaya tertib masyarakat, dan menjadi penyelenggara pemerintahan.
TUGAS mewujudkan misi itu, ada di pundak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Perangkat daerah ini memiliki dua tugas utama. Menegakan Peraturan Daerah-Peraturan Walikota (Perda-Perwali), dan mewujudkan ketentraman serta ketertiban umum di masyarakat. Untuk itu, Satpol PP dibekali dengan beberapa kewenangan.
Termasuk diantaranya memiliki Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang fungsinya menjadi penegak hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Khususnya Perda dan Perwali.
Beberapa persoalan dampak dari perkembangan Kota Cirebon sebagai pusat perdagangan jasa dan ekonomi di wilayah Ciayumajakuning, muncul beriringan. Seperti, menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di ruang milik jalan (rumija), anak gelandangan, pengemis dan pengamen yang membahayakan keselamatan berlalu lintas, peredaran miras, dan lainnya. Hal tersebut, berdampak pada sulit terwujudnya visi misi ketentraman dan ketertiban umum yang kondusif.
Saat ini Satpol PP Kota Cirebon mencari pemimpinnya. Ada tiga calon Kepala Satpol PP Kota Cirebon yang terpilih melalui seleksi open bidding. Yaitu, Drs Buntoro Tirto AP MH, Dr Dadang Rusyanto MSi, Edi Siswoyo SAP.
Ketiganya telah diwawancara untuk menyampaikan program kerja, hambatan dan solusi yang teranalisa. Khususnya dalam menangani persoalan yang muncul akibat perkembangan Kota Cirebon. Seperti keberadaan PKL di trotoar jalan.
Buntoro Tirto memiliki beberapa program utama. Salah satunya meneruskan program Satlinmas di enam ruas jalan. “Ke depan, seluruh jalan utama di Kota Cirebon dijaga Satlinmas,” ucapnya.
Di samping itu, mewujudkan misi ketentraman dan ketertiban umum, peran tugas dan kemampuan Satlinmas ditingkatkan. Kehadiran Satlinmas ditengah masyarakat memberikan rasa aman dan tentram. Termasuk pula mengatur ketertiban yang sesuai harapan bersama.
Edi Siswoyo menetapkan beberapa program utama. Diantaranya menata PKL dan membagi dalam sistem zona merah, kuning, dan hijau. Dalam hal ini peran Satlinmas ditingkatkan. “Menata PKL dengan cara humanis. Disini perlu ada sinergitas lintas sektoral,” ujarnya.