Tidak berselang lama, api yang menghanguskan dua alat berat berhasil dipadamkan pihak petugas pemadam kebakaran, dibantu pihak kepolisian. Namun sisa alat itu belum sempat dievakusi. Karena keadaan tidak kondusif, MRT Jakarta akhirnya memutuskan untuk memberlakukan operasionalnya hanya dari Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M.
Hal itu karena situasi di area stasiun bawah tanah di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin tidak kondusif dan sukar diprediksi. “Dengan mempertimbangkan situasi keamanan terkini, MRT Jakarta saat ini hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M BCA sambil menunggu perkembangan situasi keamanan lebih lanjut,” kata Kamaluddin.
Dengan demikian, Stasiun Bundaran HI, Stasiun Dukuh Atas BNI, Stasiun Setiabudi Astra, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Istora Mandiri, Stasiun Senayan dan ASEAN untuk sementara ditutup.
Sementara itu, Polda Metro Jaya menegaskan, akan segera menyelidiki aksi perusakan sejumlah fasilitas umum (selengkapnya lihat grafis) yang diduga dilakukan oleh perusuh yang menyusup ke tengah massa pengunjuk rasa.
“Kita akan selidiki semuanya, kita akan selidiki videonya semua ini, ini yang merusak perusuh, ada beberapa fasilitas,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Ia juga menyebutkan fasilitas umum dan kepolisian yang dirusak antara lain seperti pos polisi lalu lintas yang dirusak dan halte TransJakarta yang dibakar.
Ia melanjutkan, ada beberapa personel kepolisian yang menjadi korban akibat aksi massa. “Korban polisi juga sudah enam yang korban luka,” tambahnya. Dia pun menegaskan bahwa pelaku perusakan terhadap sejumlah fasilitas umum dan fasilitas kepolisian bukan buruh pengunjuk rasa, melainkan perusuh yang menunggangi aksi unjuk rasa buruh menentang UU Cipta Kerja.
“Ini memang perusuh yang menunggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini,” pungkasnya. (khf/fin)