Diduga Ada Oknum Bermain

Diduga Ada Oknum Bermain
TEGAS. Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Aan Setiawan SSi, kondisi penyaluran BPNT masih Ambrulradul. Daa merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk memutus kerjasama dengan bank penyalur. --FOTO: SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Kerja Sama Bank Penyalur BPNT Terancam Berhenti
SUMBER – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Cirebon kembali disoal. Tak pernah tuntas, selalu muncul masalah. Kendalanya ada di bank penyalur. Kini, kerja sama bank tersebut terancam diputus.
DPRD Kabupaten Cirebon siap membuat rekomendasi pengganti bank penyalur. Sebab, tak sedikit keluhan masyarakat masuk ke telinga wakil rakyat. Parahnya lagi, ada oknum karyawan bank yang diduga bermain dalam penyaluran bantuan sosial ini.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan SSi mengatakan, selama ini pihaknya selalu didatangi warga terkait BPNT. Mereka mengeluh dan mengadu karena timbul masalah di BPNT.
Sebab, dalam pencairannya harus melalui e-warung, sesuai dengan pedoman umum (pedum) yang ada. Yang aturannya, satu mesin edisi e-warung untuk 250 keluarga penerima manfaat (KPM). Namun,  praktiknya, satu desa ada 600 KPM.
Bahkan ada yang sampai 1.000 KPM. Sementara mesin edisinya hanya satu unit. Dan yang paling bertanggung jawab menyediakan mesin edisi adalah bank penyalur. Jika berpedoman pada pedum, lanjut Aan, maka pihak bank penyalur masih harus menyediakan mesin edisi sebanyak 300 unit lagi.
“Ini jelas melanggar pedum. Faktanya, sampai sekarang belum juga terpenuhi. Dari total 424 desa dan kelurahan, jumlah mesin edisi baru 300-an unit. Ini semakin jelasnya penyaluran BPNT tambah ruwet,” kata politikus PDI Perjuangan itu.
Anggota DPRD empat periode tersebut mengaku, Komisi IV DPRD sudah sering menggebrak dan mendesak pihak bank penyalur agar segera menyediakan mesin edisinya. Namun, pihak bank penyalur hanya memberi pemanis saja. “Iya dan iya akan memenuhi. Faktanya, nol!” tegasnya.
Dengan kondisi seperti ini, sambung Aan, pihaknya akan merekomendasikan ke pemerintah daerah agar bank penyalur BPNT, diganti. Sebab, perbandingan dari hasil studi banding ke beberapa kota/kabupaten lain, penyaluran BPNT tidak menemui kendala.
“Proses penyaluran benar. Dan minim keluhan. Semuanya bisa diatasi oleh pihak perbankan yang bekerja sama. Nah, di kita, banyak warga yang tidak bisa mencairkan bantuannya karena tidak punya kartu. Hal itu disebabkan, pihak bank penyalur tidak mengeluarkan kartunya sampai sekarang,” paparnya.

0 Komentar