KANDANGHAUR –Calon Bupati Indramayu nomor urut 3, H Daniel Mutaqien Syafiuddin ST mengisi masa kampanye dengan blusukan ke kampung nelayan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Selasa (13/10).
Saat blusukan, dia banyak menerima curahan hati (curhat) warga yang menyambutnya dengan penuh antusias. Mereka mengadukan keluh kesahnya kepada cabup dari partai Golkar tersebut.
Uniknya, tak hanya soal perbaikan infrastruktur dan ekonomi saja. Para warga juga meminta Mas Daniel memperhatikan para ibu yang menjadi kepala rumah tangga. Termasuk anak-anak mereka yang ditinggal bapaknya.
Warga juga meminta, kondisi jalan di kampung nelayan Eretan segera diperbaiki. Seperti halnya akses jalan dari tepi jalur pantura menuju lokasi KUD Misaya Mina Eretan Wetan yang sudah dicor beton.
“Insya Allah, perbaikan jalan di kampung nelayan ini menjadi prioritas. Kita juga mendesain program khusus pemberdayaan kepala rumah tangga perempuan,” kata Mas Daniel.
Ketika meninjau lokasi tempat pelelangan ikan, Mas Daniel juga disambut riuh para nelayan serta emak-emak yang sedang menunggu datangnya kapal ke pelabuhan.
Selain menyampaikan aspirasi, mereka juga memberikan apresiasi kepada Mas Daniel yang telah memperjuangkan penanganan banjir rob di wilayah pesisir pantura Eretan.
“Alhamdulillah, tanggul yang jebol kemarin itu sekarang sudah diperbaiki. Mumpung ketemu sama orangnya, kami masyarakat Eretan menyampaikan terima kasih kepada Mas Daniel,” kata Pandi, salah seorang warga di Blok Karang Baru Pangpang I RW 01.
Sebelum blusukan, Mas Daniel mengawali kunjungannya dengan bersilaturahmi ke sejumlah tokoh agama. Diantaranya mantan Ketua MUI H Mustaram, tokoh Muhammadiyah H Edi Djaenudin serta ke kediaman Pendeta Riekel.
Ketiganya mengaku merasa bangga dan terhormat bisa dikunjungi Mas Daniel dan mendoakan ditakdirkan menjadi Bupati Indramayu periode 2020-2025.
Didampingi tokoh nelayan H Mansyur Idris, kunjungan silaturahmi Mas Daniel berlanjut ke rumah Iskandar. Salah satu sesepuh Golkar yang juga sahabat karib almarhum DR H Irianto MS Syafiuddin, ayahanda Mas Daniel.
“Blusukan dan silaturahmi ini untuk terus menyerap keluh kesah para nelayan maupun stakeholder kelautan dan perikanan dengan turun langsung ke lapangan. Kami juga terus membangun komunikasi dengan para tokoh agama, sesepuh untuk menerima masukan dan saran program pembangunan daerah kedepan,” terang Mas Daniel. (tim)