JAKARTA – Pemerintah mengajak masyarakat yang memiliki liquiditas dana untuk tetap berani melakukan investasi dan juga melakukan konsumsi untuk mendorong kegiatan ekonomi. Termasuk kegiatan pelaku usaha UMKM dan menjaga produksi dalam negeri. Sedangkan perencana keuangan menyampaikan bahwa masyarakat perlu tetap berpikiran positif sehingga dapat berpikir strategis dan melihat berbagai kesempatan investasi yang ada dan mengadaptasi cara usaha yang berbeda sebagai dampak pandemi.
Pesan ini disampaikan oleh Masyita Crystallin, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makro dalam acara Forum Dialog Produktif Semangat Selasa bertema “Investasi di Masa Pandemi”, yang diselenggarakan di Media Center KPCPEN, Selasa (13/10).
Masyita menyatakan, beberapa indikator ekonomi sebetulnya sudah terjadi pembalikan arah di kuartal ketiga. “Dan kita tentu mengharapkan terus membaik di kuartal IV. Meski pun mungkin kondisi pertumbuhan ekonomi masih dalam periode kontraksi. Tapi kontraksinya sudah tidak sedalam waktu di kuartal dua. Artinya, sudah mulai ada perbaikan ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, perbaikan ekonomi atau pemulihan ini, juga tergantung pada penanganan pandemi. Walau pun banyak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, hal itu memerlukan disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, untuk membantu penurunan penyebaran pandemi di Indonesia.
”Masyarakat yang masih bisa investasi, membantu rekan-rekan UMKM, dan juga produksi dalam negeri. Pemerintah banyak melakukan program pemulihan ekonomi, tapi tetap perlu peran semua pihak untuk mendorong kegiatan ekonomi lebih baik,” ungkapnya.
Kebijakan pemerintah ditambah dengan latar belakang populasi tinggi di Indonesia juga turut membantu menekan kontraksi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pemerintah menyasar kelompok masyarakat yang rentan, meluncurkan banyak paket pemulihan ekonomi melalui program perlindungan sosial, dukungan UMKM, sektoral kementerian dan lembaga, serta pemda dan distribusi pembiayaan korporasi, untuk menjaga konsumsi nasional. Sedangkan di bagian Investasi, investasi domestik berperan penting.
Marsyita menjelaskan bahwa investasi domestik, baik itu ritel, UMKM, sektor-sektor ultramikro, perusahaan-perusahaan lokal, memang bagian besar dari investasi saat ini, ”Untuk investasi ritel, masyarakat dapat membeli sukuk atau obligasi negara, sebagai bagian berpartisipasi dalam pembiayaan negara,” katanya.