SUMBER – Target bank penyalur menangani masalah penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), tidak tercapai dengan baik. Wajar saja, legislatif meminta agar kerja samanya dialihkan ke bank lainnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan SE mengaku, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon sepakat dan siap memfasilitasi untuk mengalihkan kerja sama penyaluran BPNT ke bank lain. Seperti yang diutarakan Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra.
Sebab, lanjut Yoga, sebelumnya, melalui rapat antara Komisi IV, bank penyalur, dinsos, dan pihak terkait lainnya, sudah ada kesepakatan. Yakni, bank penyalur siap membenahi kekurangan yang selama ini menjadi masalah di lapangan dalam penyaluran BPNT di Kabupaten Cirebon.
“Ternyata, targetnya nggak bisa tercapai oleh bank penyalur. Baik terkait pemenuhan kartu bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), maupun untuk menyiapkan mesin edisi,” ujar Yoga kepada Radar Cirebon, kemarin (16/10).
Ia mengungkapkan, ada puluhan ribu kartu, baik yang error maupun yang belum dibuatkan oleh bank penyalur. Dan mesin edisi masih kurang 300-an, belum disediakan oleh bank penyalur. Sehingga, untuk satu mesin edisi yang seharusnya melayani 250 KPM, praktiknya hingga melayani 600 KPM, bahkan lebih.
“Dalam rapat sebelumnya sudah dinyatakan mampu oleh bank penyalur. Tapi sampai sekarang belum tercapai juga tergetnya. Dari sekian banyaknya masalah yang muncul, paling hanya berapa persen saja yang mampu dikerjakan oleh bank penyalur,” katanya.
Ia juga menegaskan, sangat wajar ketika pihaknya meminta agar kerja sama penyaluran bantuan sosial ini dialihkan ke bank lain. Sebab, hasil studi banding Komisi IV ke daerah luar yang menggunakan bank lain, margin error-nya sangat sedikit. Yakni dari ratusan ribu KPM hanya 5.000-an.
“Sedangkan di Kabupaten Cirebon, margin error-nya sangat banyak. Yakni dari ratusan ribu KPM yang error dan tidak terdistribusikan sebanyak 33 ribu. Jadi, kalau ada bank lain yang lebih baik, kenapa harus tetap menggunakan bank yang awal itu?” ungkapnya.
Artinya, sambung politisi Partai Hanura tersebut, permintaan Komisi IV untuk mengalihkan kerja samanya ke bank lain, bukan tiba-tiba dan tanpa alasan. Selain sudah memberikan kesempatan untuk memperbaiki, pihaknya sudah melakukan studi banding ke daerah lain.